Mohon tunggu...
Mudjilestari
Mudjilestari Mohon Tunggu... Freelancer - Author motivator and mompreneur

Author, motivator, and mompreneur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekar Langit

10 Agustus 2022   09:36 Diperbarui: 10 Agustus 2022   09:42 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekar asik menikmati kecipak air yang membentur kakinya. Menghidu aroma air dan mengisi rongga paru-parunya dengan udara sebanyak-banyaknya. Tiba-tiba Sekar merasa ada gelenyar dingin yang menyentuh tengkuk, membuatnya merinding.

Sekar mengedarkan pandangan ke sekeliling, air yang mengalir dari ketinggian 30 meter itu seperti pintu gerbang kerajaan. Sekar mengerutkan alis dengan heran. Dari balik air terjun seperti ada yang berbisik memanggil namanya.

Gadis berhoody baby pink itu menoleh ragu, tapi dorongan hati untuk mendatangi suara yang memanggilnya begitu kuat, hingga Sekar memutuskan untuk menuju pintu gerbang raksasa itu.

Tanpa peduli bajunya yang basah, Sekar menapak di antara batu-batu di sekitar cucuran curug,  tapi tiba-tiba kakinya menginjak benda licin yang membuatnya kehilangan keseimbangan.

Tubuh gadis berusia 20 tahun itu terbawa arus deras. Tangannya masih terlihat menggapai-gapai sesuatu keatas. Ingin rasanya dia berteriak, tapi suaranya terhalang oleh air yang sudah memenuhi tenggorokannya.

"Sekar ...!" Danar yang sudah kembali melihat Sekar terseret arus segera melompat. Berusaha menyelamatkan gadis yang diam-diam disukainya. Beruntung arus air membawa tubuh Sekar mendekat ke arah Danar. Segera laki-laki bertubuh tegap itu meraih tubuh Sekar.

***

Sekar membuka matanya yang terasa berat, tangannya meraba kasur yang terasa lembut dan empuk. Gadis itu berusaha menggerakkan tubuhnya untuk duduk, tapi kepalanya terasa berat hingga menahannya untuk tetap berbaring di balik selimut lembut yang membuatnya lebih nyaman di posisinya saat itu.

"Di mana aku? Sepertinya kasur dan selimut di penginapan tidak sebagus dan selembut ini, kasurnya juga terasa lebih empuk," batin Sekar heran.

Sekar mengedarkan pandangan menyapu seluruh ruangan tempatnya berbaring. Barang-barang antik yang terdapat di ruangan bernuansa emas itu sebagian besar terbuat dari kayu.  Daun  jendela dan pintunya juga terlihat kokoh dengan ukiran yang rumit dan antik.

Sekar terhenyak. Jelas ini bukan kamar tempatnya menginap semalam. Dia hapal betul setiap detail sudut ruangan penginapan, tidak ada yang seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun