Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #095] Mimpi-Mimpi Indah Seusai Darmawisata

13 Juli 2022   07:27 Diperbarui: 13 Juli 2022   22:11 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase foto oleh FT (Foto: kompas.com/dok. istimewa)

"Matilah aku." Poltak tiba-tiba berkeringat dingin. "Akan bagaimanalah ceritaku," bisiknya dalam hati.

Poltak sangat malu kalau harus menceritakan mimpinya menjadi kupu-kupu bersama Berta di tepian Danau Toba. Masa calon pastor mimpinya romantis begitu.

"Santabi, Gurunami. Mimpi itu, kan rahasia pribadi. Janganlah dibuka, Gurunami." Poltak pada akhirnya merasa menemukan alasan untuk menghindari tugas penceritaan mimpi.

"Bah, pandai pula kau berkelit, Poltak."

Seisi kelas terdiam. Khawatir kalau-kalau Guru Arsenius marah karena Poltak menolak perintahnya.

"Baiklah kalau begitu. Tak usah cerita di depan kelas. Semua, ambil secarik kertas. Tulis, ceritakan mimpimu tadi malam. Ini ulangan mengarang, Bahasa Indonesia. Pak Guru ambil nilainya." 

Murid-murid melepas napas lega. Tak perlu membuka rahasia pribadi di depan kelas. Guru Arsenius memang penuh pengertian.

"Ya, kalau aku diminta anak-anak ini menceritakan mimpiku tadi malam, akan bagaimana pula ceritaku?" pikir Guru Arsenius sambil tersenyum-senyum.

"Mimpi apa?" komat-kamit mulut Poltak kepada Berta yang kebetulan menoleh ke arahnya.

"Rahasia," balas Berta komat-kamit sambil meleletkan lidah. 

"Apa pula yang perlu dirahasiakan. Kejadian siang datang ke dalsm mimpi malam." Poltak membatin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun