Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #074] Penilik Sekolah Salah Masuk Kelas

4 September 2021   16:11 Diperbarui: 4 September 2021   16:16 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase foto oleh FT (Foto: kompas.com/dok. istimewa)

"Beliau akan menanyakan beberapa hal tentang pelajaran kepada kalian."   Guru Parandum menoleh kepada Pak Rapolo. "Silahkan, Pak Penilik."

"Anak-anak," sapa Pak Penilik. "Kita bincang-bincang saja, ya.  Bapak mau tanya beberapa hal. Siapa saja yang tahu, boleh jawab."

Kata-kata Pak Penilik terdengar ramah.  Tapi roman mukanya terkesan mengancam. 

"Dalam pelajaran berhitung, sudah lancar operasi bilangan pecahan, ya.  Bapak mau tanya, empat per enambelas dikali sembilan per tigapuluh enam hasilnya berapa?"

"Satu per enambelas, Pak Penilik," Binsar spontan menjawab.  Dia memang jago pelajaran berhitung.

"Kalau empat per enambelas dibagi sembilan per tigapuluh enam?"

"Satu, Pak Penilik," sambar Binsar lagi.

"Sebuah motor prah berangkat pukul delapan pagi dari Parapat menuju  Siantar.  Jika kecepatannya limapuluh delapan kilometer per jam, pukul berapa motor prah tiba di Siantar?"

Semua murid diam.  Bingung.  Tak bisa menjawab, karena jarak Parapat ke Siantar tidak diketahui. 

"Berapa?  Tidak ada yang tahu?"  Pak Penilik tersenyum tipis, seakan mengejek.  Sekilas dia melirik sedikit licik kepada Guru Harbangan. Guru Harbangan gelisah. Ini menyangkut  kinerjanya sebagai guru kelas lima.

"Pukul sembilan pagi, Pak Penilik."  Tiba-tiba Poltak menjawab lantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun