Menjelang malam minggu,
mereka berkumpul tumpahkan riuh.
Mata saling bertemu,
mulut beradu menertawakan hidup.
Saat bising tenggelam,
sang pujangga terlentang menerawang.
Senandungkan syair sesal,
semakin dalam terbakar penyesalan.
Atap bumi berderu,
awan hitam pekat gulita.
Air surga mengetuk,