Alarm yang telah mereka atur, siap membangunkan mereka di pagi hari.
Pukul 05.00, mereka bangun setelah mendengar suara keras alarm berdering. Suara yang sedikit membuat kaget karena kerasnya.
Pagi itu, Ajeng menata ulang pakaian yang akan mereka bawa. Anisa, yang tidak ikut pergi, memilih melanjutkan tidurnya.
Usai sarapan bersama, mereka bertiga berangkat meninggalkan rumah dan Anisa dalam kesendirian.
Hari itu juga, Anisa akan pergi ke toko buku bersama Rahma, temannya satu kampus.
"Nis, nanti habis beli buku, kita ke kafe biasanya ya." Ucap Rahma. "Ingat gak?" tambahnya.
"Ingat kok. Nanti kita ke sana. Beli kopi sama roti, selagi ada promo." Jawab Anisa diikuti gelak tawa mereka berdua.
Di toko buku, Anisa membeli Buku Pintar Penyuntingan Naskah karya Pamusuk Eneste. Rupanya, selain untuk dipelajari guna menyempurnakan skripsinya, dia juga berkeinginan untuk bekerja di sebuah penerbit suatu saat nanti.
Setelah dari sana, mereka langsung menuju ke kafe.
Kafe itu tak jauh dari toko buku tadi, mereka hanya butuh waktu sepuluh menit untuk menuju ke sana.
Sesampainya di sana, mereka memesan dua gelas caramel creamy latte serta dua chicken katsu curry mayo, dua menu favorit mereka.