Mohon tunggu...
Moh Ikhsani
Moh Ikhsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ayahku Superhero

21 September 2022   10:31 Diperbarui: 11 Oktober 2022   13:45 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: freepik.com

Setelah langit berhenti menangis, dan cuaca menjadi cerah, kami memutuskan langsung kembali ke hotel tempat kami menginap. Sesampainya di hotel, kami berkumpul bersama di kamar 207, kamar kedua yang kami pesan.

Aku begitu bahagia saat itu, melihat ayahku, ibuku, dan kakakku kumpul bersama. Momen yang jarang terjadi sebelumnya.

Ayahku setiap pagi, siang, dan malam selalu keluar hotel membelikan makanan untuk kami. Jiwa inisiatif seorang ayah yang tak mau melihat anak dan istrinya kelaparan sungguh luar biasa.

Sungguh ayah, aku ingin mengucapkan terima kasih sambil memelukmu saat itu juga. Kebaikanmu, kepedulianmu, tanpa mengharapkan imbalan sungguh luar biasa.

Pada Minggu pagi, ibuku mengajak kami ke Pasar Tanah Abang, letaknya tak jauh dari hotel kami menginap, hanya 4 km. Namun, karena aku sibuk dengan tugas-tugas kuliahku yang tak kunjung selesai, dan Kak Kevin juga sibuk mempersiapkan barang bawaannya untuk ke Jepang, akhirnya hanya ayahku seorang yang menemani ibuku.

"Ibu sama Ayah mau ke Pasar Tanah Abang dulu," ucap ibuku kepada aku dan kakakku.

"Beli apa, Bu?" balasku kepada ibuku.

"Mau beli baju buat oleh-oleh saudara di rumah." Ucap ibuku.

"Ooohh, ya sudah. Hati-hati." Ucapku.

Kulihat dari jendela kamar hotel, rupanya ayahku dan ibuku berjalan kaki menuju Pasar Tanah Abang. Aku berpikir saat itu, mengapa tidak naik bajaj atau motor saja, namun seketika terlintas di kepalaku, mungkin saja karena ayahku ingin mengajak ibuku yang baru dua kali ke Jakarta itu untuk menikmati suasana ibu kota dengan lebih santai.

Menikmati suara bajaj yang berseliweran di jalanan ibu kota, melihat para pedagang kaki lima yang sibuk menjajakan dagangannya, serta berjalan menyusuri trotoar tepat di depan hotel-hotel yang dipenuhi oleh mobil-mobil para tamu yang mengganggu jalannya ibu dan ayahku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun