"Tuan, saya ingin tuan untuk membantu kami" Ajak seorang pria dari jepang yang bisa berbicara bahasa indonesia.
Hudaemi hanya terdiam, lalu ia pergi meninggalkan mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun dari mulutnya.
Untuk ketiga kalinya jepang meminta agar Hudaemi ikut serta membantu mereka namun jawaban Hudaemi tak pernah berubah
"Untuk yang ke sekian kalinya jawabannya tetap tidak" Ucap nya tegas
Pria itupun langsung kembali dan menyampaikan jawaban Hudaemi terhadap pimpinan nya.
"Lapor pak, KH Zaenal Mustafa tetap saja tidak mau bekerja sama dengan kita" Ucap nya terhadap pimpinan jepang.
Hudaemi menggelar pidato di pesantren miliknya, dia berkata bahwa "Untuk semua santri dan santriwati dimohon agar kalian bisa menjaga diri kalian masing-masing, jangan sampai termakan oleh propoganda asing"
"Jepang lebih berbahaya dari pada belanda, maka dari itu kalian harus siapkan diri kalian agar kuat" Lanjutnya dengan suara lantang.
"Alam, sini ikut bantu" Kata Farhan yg sedang membersihkan mushola pesantren.
"Iyah kang" Ucapnya mendekati Kang Farhan
Pada hari itu semua santri dan santriwati sibuk membereskan kobong masing-masing. Awalnya semua terasa biasa saja tidak ada masalah apapun, hingga pada saat di pagi hari hingga pada pukul 10:00.