Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Meditasi + Sains = Produktivitas

31 Mei 2022   14:03 Diperbarui: 8 Oktober 2022   20:58 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: The Wandering Mind by Michael Corballis

Ada banyak sekali yang mengutip kalimat itu untuk menjelaskan bahwa untuk mendapatkan mindfulness, maka Anda harus mempraktikkan being in the present moment yang ada lanjutan kalimatnya, yaitu being in present moment intentionally and nonjudgementally.

Kalimat itu tentu memerlukan penjelasan lebih lanjut sebagaimana tertulis di berbagai artikel atau buku. Begini ringkasannya:

Salah satu neuroscientist terkenal dari New Zealand, Michael Corballis, dalam bukunya berjudul The Wandering Mind membahas satu kecenderungan dasar pikiran manusia, yaitu mind-wandering.

Meski mind-wandering memiliki benefit, yaitu mengakselerasi peradaban manusia (dengan berbagai pemikiran besar atau temuan besar), namun mind-wandering memiliki efek samping, yaitu stress atau Siddhartha Gautama menyebutnya penderitaan (suffering atau dukkha). Mengenai ini bisa membaca beberapa artikel atau video saya sebelumnya.

Siddhartha di masa 2300 tahun lalu sudah memberikan solusi dari efek samping dari mind-wandering ini, yaitu dengan cara melakukan meditasi. Itu sebabnya beberapa neuroscientists menyebut Siddhartha adalah seorang saintis dari masa 2300 tahun lalu yang telah mendalami science of mind.

Meditasi yang dirancang oleh Siddharta ini diberinama baru oleh Jon Kabat-Zinn dari Massachusetts University di tahun 1979, yaitu mindfulness practice. Jon Kabat-Zinn merancang praktik mindfulness dengan nama MBSR (Mindfulness Based Stress Reduction) untuk "mengobati" beberapa penyakit modern, seperti jantung, diabetes, stroke, kanker, dan lain-lain.

Kata Mindfulness Based (yang digunakan oleh Jon Kabat-Zinn itu) sekarang digunakan oleh banyak orang, seperti Mindfulness Based Business, Mindfulness Based Therapy, Mindfulness Based Living, dll.

Apa yang diajarkan oleh Jon Kabat-Zinn tentang meditasi masih sama seperti yang diajarkan oleh Siddhartha 2300 tahun lalu, yaitu memperhatikan tarikan nafas masuk dan keluar, lalu pada tahap yang lebih lanjut: memperhatikan pikiran, yaitu pikiran yang melintas, yang datang & pergi, yang berulang-ulang, yang negatif, dan yang mengenai apa saja.

Pikiran yang seperti itu disebut oleh Michael Corballis dan beberapa neuroscientists lainnya sebagai kecenderungan dasar pikiran atau mind-wandering atau juga default mode network.

Menurut riset Harvard: separuh waktu kita saat terjaga adalah melakukan mind-wandering, meski kita sedang melakukan pekerjaan serius atau penting. Lagi-lagi lihat tulisan dan video saya sebelumnya mengenai ini.

Gambar: The Wandering Mind by Michael Corballis
Gambar: The Wandering Mind by Michael Corballis
Meditasi menghilangkan efek samping dari mind-wandering ini. Ada banyak riset yang menunjukkan bagaimana meditasi menghilangkan efek samping dari mind-wandering ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun