Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terlalu Duniawi

20 Maret 2023   15:09 Diperbarui: 20 Maret 2023   15:28 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: artlimited.net

Manusia terperangkap dalam labirin kesibukan
Seperti semut yang tak henti-henti mencari makan
Hati dan empati diabaikan

Kita ibarat burung dalam sangkar
Diikat rutinitas dan tuntutan kebutuhan
Layaknya siklus waktu yang terus berputar
Hidup begitu monoton dan membosankan

Kegelisahan hadir dalam jiwa
Seperti api, ia menyala di kegelapan malam
Mencari arti keberadaan (being) tanpa henti
Namun yang datang selalu sepi  

Pohon menolak berbuah
Makna menolak merekah
Laut tak pernah tenang
Terombang ambing antara gamang dan bimbang

Sepanjang sejarah manusia memang enggan menyerah
Terus maju walau dengan nafas terengah-engah
Ya, matahari masih bersinar dan bulan tetap berpendar
Tapi sampai mana bakal kuat bertahan? 

Kiamat? Perang Dunia III? Adu senjata nuklir? Atau menunggu datangnya Ratu Adil?

Hidup bukan tentang kesibukan semata
Tapi bagaimana ia dijalani dengan penuh makna
Laksana bunga yang mekar di tengah belantara
Mungkin saja (ya, mungkin!) makna bisa ketemu dari dosa dan fana

Jakarta Pusat, 20 Maret 2023

Sumber gambar: www.artlimited.net

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun