Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Terlalu Duniawi

20 Maret 2023   15:09 Diperbarui: 20 Maret 2023   15:28 78 5
Manusia terperangkap dalam labirin kesibukan
Seperti semut yang tak henti-henti mencari makan
Hati dan empati diabaikan

Kita ibarat burung dalam sangkar
Diikat rutinitas dan tuntutan kebutuhan
Layaknya siklus waktu yang terus berputar
Hidup begitu monoton dan membosankan

Kegelisahan hadir dalam jiwa
Seperti api, ia menyala di kegelapan malam
Mencari arti keberadaan (being) tanpa henti
Namun yang datang selalu sepi  

Pohon menolak berbuah
Makna menolak merekah
Laut tak pernah tenang
Terombang ambing antara gamang dan bimbang

Sepanjang sejarah manusia memang enggan menyerah
Terus maju walau dengan nafas terengah-engah
Ya, matahari masih bersinar dan bulan tetap berpendar
Tapi sampai mana bakal kuat bertahan? 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun