Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Meraih Kesuksesan Duniawi dan Akhirat Dengan Work Life Ibadah Balance

23 Maret 2024   08:54 Diperbarui: 23 Maret 2024   09:02 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meraih Kesuksesan Duniawi dan Akhirat Dengan Work Life Ibadah Balance (Nick Morrison on unsplash)

Islam sebagai agama yang sempurna tak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, namun juga hubungan manusia dengan sesamanya.  Dalam konteks kehidupan modern, pencapaian kesuksesan duniawi seringkali dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang tinggi.  Di sisi lain, sebagai seorang muslim, kita memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT.  Munculnya dilema antara keduanya dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan berujung pada kegagalan. Apalagi ketika bulan ramadan, kita diwajibkan berpuasa dan banyak-banyak beribadah kepada Allah SWT.

Konsep "work-life-ibadah balance" hadir sebagai solusi untuk mencapai fitrah manusia, yaitu menjadi hamba Allah yang senantiasa beribadah dalam menjalankan segala aktivitas kehidupan, termasuk bekerja.  Dengan keseimbangan ini, kita dapat meraih kesuksesan duniawi dan akhirat secara holistik.

Tantangan Menyeimbangkan Work, Life, dan Ibadah

Dinamika kehidupan modern yang serba cepat kerap menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan work-life-ibadah balance. Beberapa faktor yang dapat menghalangi pencapaian keseimbangan ini antara lain:

  • Jam kerja padat: Tekanan untuk memenuhi target dan tuntutan perusahaan seringkali membuat jam kerja menjadi melebihi batas normal. Hal ini tentu saja dapat mengganggu waktu yang seharusnya digunakan untuk beribadah dan bersantai bersama keluarga. Misalnya dalam 6 bulan kita harus mencapai 900 jam kerja atau aturan lainnya.
  • Gaya hidup konsumtif: Paparan media sosial dan budaya konsumerisme terkadang membuat kita terjebak dalam keinginan untuk mengejar harta benda. Akibatnya, fokus pada hal-hal yang bersifat spiritual menjadi terabaikan. Sebagai contoh adalah mengikuti tren dan gaya hidup influencer di media sosial yang belum tentu di kehidupan aslinya seperti itu juga.
  • Minimnya perencanaan: Tanpa adanya perencanaan yang matang, aktivitas sehari-hari menjadi mudah terombang-ambing. Waktu untuk beribadah dan bersantai pun menjadi tersita oleh urusan pekerjaan yang menumpuk.

Strategi Meraih Work-Life-Ibadah Balance

Untuk mewujudkan work-life-ibadah balance, diperlukan strategi yang tepat.  Berikut beberapa langkah yang dapat kita terapkan:

  1. Memperkuat Niat dan Iman: Landasan utama dalam mencapai keseimbangan adalah niat yang kuat dan keimanan yang kokoh. Yakinlah bahwa segala aktivitas yang kita lakukan, termasuk bekerja, adalah bentuk ibadah kepada Allah SWT jika diniatkan dengan baik.
  2. Menetapkan Prioritas: Setiap orang memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan prioritas berdasarkan kewajiban dan kebutuhan. Islam mengajarkan kepada kita untuk memenuhi hak Allah SWT terlebih dahulu, kemudian hak diri sendiri, hak keluarga, dan hak masyarakat.
  3. Manajemen Waktu yang Efektif: Buatlah jadwal harian atau mingguan yang realistis. Alokasikan waktu khusus untuk shalat lima waktu, membaca Al-Quran, dan aktivitas ibadah lainnya. Selain itu, sisihkan juga waktu untuk istirahat, berolahraga, dan bersosialisasi dengan keluarga dan teman.
  4. Disiplin dan Komitmen: Menjalankan work-life-ibadah balance membutuhkan kedisiplinan dan komitmen yang tinggi. Hindari kebiasaan menunda-nunda ibadah dan bersungguh-sungguhlah dalam memanfaatkan waktu yang ada.
  5. Memanfaatkan Teknologi: Gunakan teknologi secara cerdas untuk membantu Anda mengatur waktu dan beribadah. Manfaatkan aplikasi penjadwalan shalat, pengingat untuk membaca Al-Quran, atau layanan kajian online.
  6. Komunikasi Terbuka: Jalin komunikasi terbuka dengan keluarga dan rekan kerja. Sampaikan kepada mereka tentang komitmen Anda untuk beribadah dan mintalah dukungan mereka. Aturlah jadwal meeting atau pekerjaan sedemikian rupa agar tidak mengganggu waktu shalat atau ibadah lainnya.
  7. Jangan Lupa Bersyukur: Di tengah kesibukan, sempatkanlah untuk bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan. Rasa syukur akan membuat hati menjadi tenang dan senantiasa merasa cukup.

Menemukan Kebahagiaan Hakiki

Dengan menerapkan work-life-ibadah balance, kita dapat menemukan kebahagiaan hakiki.  Keseimbangan ini akan membuat kita menjadi pribadi yang produktif di pekerjaan, harmonis dalam hubungan keluarga, dan senantiasa dekat dengan Allah SWT.  Ingatlah, kesuksesan duniawi bukanlah segalanya.  Raihlah prestasi setinggi mungkin, namun jangan lupa untuk selalu beribadah dan mempersiapkan kehidupan akhirat yang kekal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun