Hari ketiga, hanya aku dan Leni.
Kami duduk diam, tanpa tidur, tanpa bicara.
Jam 02.44, suara itu datang lagi.
Tapi kali ini bukan dari luar.Â
Dari dalam tenda.
Leni menjerit. Cahaya lentera mati.
Saat aku nyalakan senter...
Leni menggantung terbalik.Â
Di dalam tenda.
Tubuhnya tergantung tapi...
wajahnya masih menatapku.Â
Bibirnya bergerak.
"GILIRANMU."
Sekarang aku sendirian.
Sudah hari keempat.
Aku duduk di samping api unggun yang terus menyala, walau tak ada kayu tersisa.
Suara itu sudah tak memanggil lagi.
Karena aku tidak menolak.
Karena aku sudah tahu...
AKU YANG MENYALAKAN API UNGGUN TERAKHIR.
...
...