Aku merindukanmu tanpa batas, itulah pengabdianku yang tak pernah aku mau tahu, sebatas mana malam itu menjadi kelabu
Penantian yang kosong ini kau isikan lagi dan lagi, yang kau isi selamanya dengan rindu yang selalu baru, bersama cerita-ceritamu yang mengharu biru
Dawai gitar yang berdenting itu kau bawa melintasi sungai dan danau, dan berlari melaluinya sambil kau dentingkan melodi yang terlalu sendu.
Pada sentuhan dingin jemarimu, hati kecilku meracau parau, dalam keriangan dan melahirkan ungkapan yang tertahan di mulut kelu dan gagu.
Penantian yang tak berbatas itu datang padaku, menggandeng tanganku yang mulai jemu, masa-masa berlalu, tapi masih saja kau tuangkan rindu itu, dan di sana masih tersisa ruang untuk kau ketuk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI