Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penantian Kosong

9 April 2025   13:45 Diperbarui: 9 April 2025   13:45 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku merindukanmu tanpa batas, itulah pengabdianku yang tak pernah aku mau tahu, sebatas mana malam itu menjadi kelabu

Penantian yang kosong ini kau isikan lagi dan lagi, yang kau isi selamanya dengan rindu yang selalu baru, bersama cerita-ceritamu yang mengharu biru

Dawai gitar yang berdenting itu kau bawa melintasi sungai dan danau, dan berlari melaluinya sambil kau dentingkan melodi yang terlalu sendu.

Pada sentuhan dingin jemarimu, hati kecilku meracau parau, dalam keriangan dan melahirkan ungkapan yang tertahan di mulut kelu dan gagu.

Penantian yang tak berbatas itu datang padaku, menggandeng tanganku yang mulai jemu, masa-masa berlalu, tapi masih saja kau tuangkan rindu itu, dan di sana masih tersisa ruang untuk kau ketuk.




Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun