Copilot dan GPT-5 bukan musuh, melainkan cermin. Yang satu mencerminkan kekuatan, yang lain mencerminkan kehadiran. Ketika keduanya digunakan secara bijak, teknologi tidak lagi menjadi ancaman, melainkan alat untuk memulihkan keutuhan narasi dan mentransmisikan kebijaksanaan lintas generasi.
Lebih dari sekadar alat bantu, Copilot menawarkan kenyamanan yang menyatu dengan ekosistem kerja sehari-hari. Terintegrasi langsung dalam platform Microsoft seperti Word, Excel, PowerPoint, Outlook, dan Teams, Copilot hadir bukan sebagai aplikasi terpisah, melainkan sebagai bagian dari alur kerja yang sudah akrab dan fungsional.Â
Dalam satu bundling langganan, pengguna tidak hanya mendapatkan kecerdasan buatan, tetapi juga efisiensi, konsistensi, dan kehadiran yang mendukung produktivitas tanpa mengganggu integritas.
Di tengah kemajuan teknologi, kenyamanan ini menjadi penyeimbang: bahwa kecerdasan buatan tidak harus mengasingkan, melainkan bisa menyatu---menjadi mitra kerja yang rendah hati, setia, dan etis.
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI