Apa yang saya pelajari dari dapur, saya bawa ke hidup:
- Seperti air yang dipanaskan perlahan, kesabaran akan membawa kehangatan.
- Seperti bumbu yang ditumis perlahan, ketekunan akan menghasilkan aroma.
- Dan seperti masakan rumahan, cinta tidak perlu megah untuk terasa mendalam.
Dapur mengajarkan saya untuk tidak terburu-buru, untuk menghormati proses, dan untuk selalu menyajikan diri terbaik, bukan hanya di meja makan, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Penutup
Mungkin kita tak selalu sempat berlibur ke tempat sunyi. Tapi kita bisa menemukan ruang sunyi itu di dapur.
Mungkin kita tak selalu bisa menunjukkan cinta dengan kata-kata. Tapi kita bisa melakukannya lewat semangkuk sayur bening, atau sepiring nasi goreng hangat.
Dan mungkin kita tidak selalu sempat menulis doa. Tapi kita bisa menghidangkannya lewat masakan yang dibuat dengan sepenuh hati.
Dapur bukan sekadar tempat memasak. Ia adalah ruang spiritual. Tempat kita mencintai, bersyukur, dan menjadi manusia.
Merza Gamal
Pencinta Dapur Rumah dan Penikmat Sunyi yang Bermakna
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI