Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rina Miss Bawel

21 Februari 2019   10:43 Diperbarui: 21 Februari 2019   19:38 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : /emulatoria

"Dulu Bli sering buat status lagu dan nyanyi, apa masih suka lagu dengan suara hancur itu?"

"Masihlah. Bahkan sekarang lagi dengerin lagu sendu di laptop." Sepertinya Rina meledekku, dia tertawa sendiri disana, mungkin teringat dengan kenangan pernah bernyanyi untuk pujaan hati dan juga beberapa kali buat video lagu abal-abal, upload di facebook, video itu kenangan derita cinta tak kesampaian, cintaku yang tak pernah dibalas Sang Ayu Widya Pujayanti.

"Aku pengen denger bli nyanyi lagi. Mau gak?"

"Gak ah.. Diajeng dulu nyanyi, baru bli mau."

"Hiks.. malu!"

"Cobak aja, toh kita sama-sama bukan artis, tak masalah suara jelek." Kataku meyakinkannya agar mau bernyanyi. Sepertinya Rina mau melakukan permintaanku. Aku melihatnya menghidupkan DVD. Tampak di Video itu kuda yang meringkik, sepertinya lagu 'Selamanya Aku Milikmu' (Yuni Shara).

"Hampir kulupa, pernah kumenangis, karena aku berharap jauh. Lalu kuberpikir, aku pun mengerti, ternyata cinta tak begitu.. " Rina melantunkan lagu itu hingga selesai. Aku menikmatinya, suaranya seindah wajahnya.

"Gimana, bagus, kan?"

"Wow.. tepuk tangan dulu!" ujarku takjub, aku tepuk tangan, tak sadar hingga HP terjatuh. Aku bergegas mengambil HP, kira sudah mati, ternyata masih terhubung.

"Kenapa itu, bli? Kok HPnya seperti lompat?"

"Kayaknya ikut girang mendengar suaramu, diajeng. Sampai dia terbang saking bahagianya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun