Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

08-Satu Hati Dua Cinta

12 Juli 2025   06:54 Diperbarui: 12 Juli 2025   06:54 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

08-Tidak Ada Pilihan

Ho Chi Minh adalah seorang laki-laki yang masih bujangan, seorang guru agama, umur sekitar 26 tahun. Tubuh tipis dengan tinggi 165 cm, kulit putih dan rambut hitam lurus.

Wajah oriental dengan tahi lalat di atas bibirnya. Kata kawannya sih, tahi lalat itu pertanda bahwa dia pintar. Mungkin juga ada benarnya, karena selama sekolah dulu dia tidak pernah bergeser dari tiga besar, lebih banyaknya di juara satu.

Ho Chi Minh terpana ketika memasuki ruangan administrasi kantor Yayasan. Di sebuah kursi di sudut ruangan sedang duduk seorang dewi malam, eh bukan, tetapi lebih tepat seorang Dewi pagi. Karena dewinya begitu cantik dan masih sangat muda.

Busyet, kok ada wanita secantik ini di sini, ya? Apakah tamu seperti saya atau pekerja di sini? Lalu pekerja yang lama ke mana? Kata Ho Chi Minh dalam hatinya.

"Selamat pagi Nyonya, eh Nona," kata Ho Chi Minh sengaja menggoda. "Maaf. Apakah situ tamu seperti gue atau pegawai di sini?"

"Di sini tidak ada nyonya besar dan nama gue bukan Situ," sahut gadis itu ketus.

Waduh, pikir Ho Chi Minh . Galaknya juga nih cewek.

"Aduh, maaf. Gue tidak tahu kalau situ galak amat."

"Nama gue bukan Situ," kata gadis itu kembali mengingatkan. Dia tidak suka dengan laki-laki yang mentang-mentang ganteng tetapi usil dengan wanita yang baru saja ditemuinya seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun