Mohon tunggu...
Muhammad Naseh
Muhammad Naseh Mohon Tunggu... -

TEGAS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Penaklukan Konstantinopel

10 Februari 2012   21:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:48 10076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

11. Itulah beda oirang beriman dan yang tidak, yang beriman percaya setiap ucapan Rasulullah bahkan yang paling ekstrim sekalipun

12. Girang para sahabat mendapatkan jaminan istana putih persia dan istana merah romawi, mereka pun melanjutkan penggalian parit

13. Tatkala lelah menghampiri sahabat yang menggali parit sepanjang 8 km dalam suasana padang pasir, merekapun beristirahat

14. Saat itu ada yg bertanya pada Rasulullah "Ya Rasulullah, yang mana akan kita taklukkan lebih dulu, Konstantinopel atau Roma?"

15. Mulut yahudi menganga, terbuka lebar sebagaimana olok-olok mereka, mereka kata Muslim telah stres karena penggalian parit

16. Namun Rasulullah berkata dengan sangat jelas "Kotanya Heraklius akan di-futuh (dibuka) terlebih dahulu (konstantinopel)


17. Walhasil ini jadi bahan olok-olokan dahsyat bagi yahudi, mereka kata "Pantas saja Muslim gila, pemimpinnya pun begitu!"

18. Begitulah yahudi kufur, perly melihat dulu baru meyakini, bila Muslim mereka meyakini lalu melihat

19. Bisyarah, kabar gembira dari Allah & Rasul-Nya adl milik Muslim dan merekalah yang meyakininya

20. Seolah membungkam yahudi, Rasulullah malah berucap kemudian "Pasti ditaklukkan oleh kalian kota Konstantinopel!

21. "Konstantinopel pasti akan ditaklukkan kalian, sebaik2 panglima adlh panglima penaklukan itu, dan sebaik2 pasukan adl pasukan itu"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun