Mohon tunggu...
Melinda Harumsah
Melinda Harumsah Mohon Tunggu... Writer Islam Kaffah

Assalamualaikum. Wr. Wb Saya melinda harumsah, memiliki hobbi menulis, hidup untuk berkarya berdaya dan berkontribusi untuk Islam kaffah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cahaya DiUjung Jalan

6 Februari 2025   18:23 Diperbarui: 6 Februari 2025   18:23 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian, dalam kejauhan Dika memperhatikan Zella. Ia berbicara dalam dirinya:

"Mengapa dia masih mau memakai pakaian syar'i yak. Tapi dengan dia yang seperti itu, aku perhatikan sekarang, jadi lebih rajin beribadah, bahkan menjadi lebih menjaga pandangan dan tak banyak gaya. Tak ada lagi lelaki yang menggoda dia. Lebih terjaga dan lebih anggun sekarang. Aku rasa itu adalah hal yang benar untuk dia sekarang". (Ucap Dika)

 

Lalu Zella berjalan didepan Dika dan melewatinya tanpa berkata apapun.

Begitupun juga dengan Dika, terdiam dan segan menyapa Zella.

 

Tak lama, Zella berkata pada dirinya sendiri:

"ini adalah pilihanku, karena tak semua orang dapat memahamiku. Hanya aku yang merasakan makna dari ketenangan itu. Bersama Rabb ku menjadi lebih paham betapa nikmatnya dijalan kebaikan itu. Terbang setinggi-tingginya, kemudian terjatuh. Tentu sangat sakit. Begitu juga dengan hijrah. Ketika ada jalan dan Allah mudahkan, pasti di tengah jalan akan ada ujian yang besar, satu hal yang harus aku pegang yaitu KEIKHLASAN. Sebagaimana ikhlas dalam di ejek, di caci maki, di rendahkan dan lain-lain. Ketika hati ikhlas dan fokus pada tujuan, kerikil-kerikil ujian akan terlewati". (Ucap Zella)

Skenario:

Part 5: KEAJAIBAN ISTIKOMAH

"Waktu ke waktu telah aku lewati. Dika yang mulai memahami perubahanku menjadikannya ia menghargai prosesku saat ini. Semua ini karena dukungan Hanna dan juga Bu Lissa. Aku lebih mencintai diriku yang sekarang". (Ucap Zella)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun