Hanna:"Shalatlah sebelum dishalatkan" (ucap hanna pada Zella)
Zella bergegas mengambil air wudhu, dengan rasa terpaksa. Dia menyadari bahwa dibalik ucapan itu, maksudnya adalah... Lakukanlah ibadah sebelum ajal menjemputmu. Hal itu membuat Zella ketakutan.
"Ketika dikelilingi yang sama-sama melaksanakan shalat duha berjamaah, didepanku ada yang khidmat berdo'a setelah shalat. Saking khidmat nya ia menangis dan berderai an air mata yang tak henti -henti. Kemudian, saya mencoba mendekatinya".
"Seketika terbesit dalam lubuk hatiku paling dalam "Saat aku melihat seseorang yang khusyuk dalam ibadah, hati ini seakan tersentuh. Aku merenung, betapa tenangnya jiwa mereka yang dekat dengan Tuhan, sementara aku masih sibuk dengan dunia yang fana. Apakah aku telah cukup berusaha mendekat kepada-Nya? Apakah hatiku sudah setunduk mereka dalam sujud dan doa?".
"Mereka beribadah dengan penuh kekhidmatan, seolah dunia tak lagi berarti selain ridha-Nya. Sementara aku masih sering lalai, masih terjebak dalam kesibukan tanpa arah. Aku iri, tapi bukan iri yang membakar---ini iri yang menyadarkanku untuk melangkah, untuk lebih mendekat, untuk lebih mencintai Rabb Nya sebagaimana mereka mencintai Tuhannya".
"Semoga aku bisa merasakan ketenangan yang sama, semoga aku bisa menemukan makna dalam setiap sujudku, dan semoga hatiku pun dipenuhi cahaya keikhlasan seperti mereka".
Skenario:
(Part 2): PERKENALAN DENGAN HANNA
"Kamu belum masuk kelas Zel" (tanya Hanna)
Â
"Belum Han, aku iri padamu dengan mudahnya menangis sambil berdo'a". (Jawab Zella dengan spontan)