Mohon tunggu...
meisyadeviana
meisyadeviana Mohon Tunggu... kuliah

صل على النبي محمد ❤ pecinta sholawat arabic dong semua berat jika sempurna ✨

Selanjutnya

Tutup

Horor

psikologi gelap di balik genre horror

22 Juli 2025   18:45 Diperbarui: 22 Juli 2025   18:45 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Inilah sebabnya kita bisa menikmati sensasi takut tanpa trauma, selama tahu bahwa kita tidak benar-benar dalam bahaya.

Mengapa Beberapa Orang Menyukai Horor Lebih dari yang Lain?

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menikmati horor memiliki ciri khas psikologis:

Sensation Seekers: Mereka yang butuh rangsangan tinggi, seperti adrenalin.

Curiosity Toward the Dark: Ketertarikan pada sisi gelap manusia (psikopat, kematian, hal gaib).

Emotional Regulation: Mereka bisa mengelola rasa takut lebih baik, sehingga bisa "bermain" dengannya.

Namun, mereka yang sangat empatik atau memiliki trauma masa lalu biasanya lebih sensitif terhadap horor, bahkan bisa mengalami gangguan tidur atau stres.

Fungsi Sosial Horor: Lebih dari Sekadar Hiburan

Horor juga memperkuat ikatan sosial. Pernah nonton film horor bareng teman? Tertawa setelah teriak bareng? Itu karena horor memicu reaksi kolektif yang meningkatkan rasa kebersamaan.

Selain itu, banyak film horor sebenarnya mengangkat isu psikologis, sosial, bahkan politik --- contohnya:

Hereditary trauma keluarga & gangguan mental

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun