Mohon tunggu...
Meilia kumalasari
Meilia kumalasari Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidikan

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Zuhud Hasan al-Bashri

24 Oktober 2020   23:47 Diperbarui: 28 Mei 2021   14:24 2640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zuhud Hasan al-Bashri. | pexels

Awasilah diri ini dari dunia yang cepat datang dan cepat pergi yang penuh dengan tipuan. Bisa dikatakan dunia ini bagaikan janda tua yang telah bungkuk dan banyak bergaul dengan laki-laki. Orang yang beriman akan berduka cita pada pagi hari dan sorenya karena dia hidup diantara dua ketakutan yaitu takut dengan dosa yang telah lampau dan mengingat azab balasan yang akan ditimpakan Allah kepadanya dan takut memikirkan ajal karena tau bahaya yang sedang mengancamnya. 

Patutlah orang insafi bahwa kematian mengancam dan kiamat yang akan datang sedang mengancam dirinya, dimana pada hari akhir kita akan diadili oleh Allah. Banyak duka cita di dunia akan memperteguh semangat amal shaleh. 

Zuhudnya beliau adalah takut akan siksaan Allah dalam neraka, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW : "Orang yang beriman mengenang dosanya, laksana orang yang duduk dibawah gunung yang besar yang dia senantiasa merasa takut gunung itu akan menimpa dirinya". Dan zuhud Hasan al-Bashri adalah khauf dan raja' : ketakutan dan pengharapan.

Terkait dengan tasawuf, beliau pernah berkata "Barangsiapa yang memakai tasawuf karena tawadhu' nya kepada Allah maka Allah akan menambahkan cahaya dalam dirinya dan hatinya, dan barangsiapa memakai tasawuf karena kesombongan maka Allah akan mencampakkannya kedalam neraka". 

Kedalaman pengetahuan tasawuf Hasan al-Bashri membuatnya cenderung mengartikan beberapa istilah agama islam menurut pendekatan tasawuf, misalnya: islam menurut Hasan al-Bashri adalah penyerahan hati dan jiwa kepada Allah SWT dan keselamatan muslim dari gangguan muslim lain. Orang beriman adalah orang yang tau apa yang dikatakan Allah dan itu pula yang harus dikatakan. 

Orang mukmin adalah orang yang banyak amalnya dan dan sangat takut pada Allah, dan jika ia menafkahkan hartanya walau setinggi gunung pun ia tidak akan menceritakannya pada siapapun. Sedangkan pengertian sufi menurut beliau adalah orang yang hatinya selalu takwa hanya kepada Allah dan yang berbicara benar, senantiasa menepati janjinya, menjaga silaturahmi, menyayangi orang lemah, tidak pernah memuji diri sendiri, dan senantiasa mengajarkan kebaikan. 

Faqih menurut beliau adalah orang yang zahid kepada dunia dan senag kepada akhirat memahami agamanya dan senantiasa beribadah kepada Allah, memiliki sifat wara' dan menjaga keormatan muslim dan harta mereka, seorang penasehat dan pembimbing bagi masyarakatnya. Bisa dikatakan bahwa Hasan al-Bashri sebagai ulama pendiri zuhud, ekstrimitas pemikiran zuhud beliau dapat dilihat dari ucapan beliau "Jika Allah menghendaki seseorang itu baik, maka Allah mematikan kuluarganya sehingga dia dapat leluasa dalam beribadah". 

Menurut Hasan al-Bashri, Nabi Muhammad dan para sahabat adalah tie ideal al-Masal al-A'la yang tidak pernah tergiur dengan dunia dan senantiasa berkorban demi orang lain meski dirinya sendiri sedang mengalami kesulitan, mereka sabar da tahan lapar dan tidak makan kecuali sekedar mencukupi kebutuhan minimalnya. 

Baca juga: Pengertian Zuhud, Orang Zuhud dan Hakikatnya

Dan karena itulah ia dapat berzuhud terhadapnya. Kezuhud an Hasan al-Bashri adalah dengan menjauhkan diri dari pemimpin yang dzalim, terbukti dari kisah beliau yang kala itu baru saja keluar dari kantor Amir Irak bernama Abu Hubairoh yang kemudian berjumpa dengan para Qurra', lalu beliau berkata "Apa yang menyebabkan kalian duduk disini ? apakah ingin masuk dan bertemu mereka yang keji ? Demi Allah dudukmu dengan mereka dibandingkan dudukmu dengan orang yang baik, engkau akan dapat membedakannya. 

Bagaikan Allah membedakan jasad dengan roh nya. Demi Allah seandainya engkau sekalian zuhud terhadap apa yang ada di tangan mereka, niscaya mereka akan mencintai terhadap apa yang kau miliki. Tapi engkau lebih mencintai apa yang ada di sisi mereka, maka mereka akan meninggalkan apa yang engkau miliki".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun