Namaku air
Dari padaku mengalir sejuta rasa,
meskipun sejatinya aku tiada rasa
ketika aku lahir dari mata air
Namun, ketika aku mengalir sebagai air mata
aku adalah kristal-kristal kebahagiaan
tetapi juga adalah luapan kesedihan
ketika hati tersentuh suka dan derita
Namaku air
Dari padaku mengalir beragam ilmu
meskipun sejatinya aku fakir ilmu
Lihat saja, aku mengalir tanpa berpikir
Namun, meskipun tanpa mampu berpikir
Aku tahu ilmu mencairkan hati yang beku
Aku tahu ilmu mendiamkan diri dan membeku
Aku tahu ilmu menguapkan sesat pikir
Namaku air,
Dari padaku mengalir segala kebijaksanaan
Meskipun aku diperlakukan tanpa kebijaksanaan
Lihat! aku yang dahulu polos kini telah tercemar
Namun, meski diperlakukan tanpa kebijaksanaan
Aku tahu kapan mengalir dengan ketenangan
Kapan menaikan gelombang kehidupan
dan kapan memadamkan api kemarahan
Namaku air,
aku selalu ada
kepada
yang haus air minum
yang haus air rasa
yang haus air ilmu
yang haus air hikmat
Meskipun aku
adalah yang terlupakan
olehmu...
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI