Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Pagi Menuliskan Kisahnya

25 April 2025   07:22 Diperbarui: 25 April 2025   07:22 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Gunung Lokon dan Embun di Pagi Hari" (Dokpri, MYT)


Ketika pagi menuliskan kisahnya,
masih ada bayangan mimpi di benaknya,
jejak-jejak nyenyak malam di matanya.
Bersegera, doa syukur meluncur dari mulutnya.

Dikisahkannya tentang doa syukur itu.
Tentang tarikan nafas penanda hidup,
setelah di malam yang baru lalu,
tak ada yang memastikan adanya hidup.

Ketika pagi menuliskan kisahnya,
Ditulisnya kata-kata harapan,
sambil menanti mentari bangun dari tidurnya,
lalu memancarkan cahaya harapan.

Dirangkainya kata-kata harapan,
sambil menyeruput secangkir kopi pahit.
Terangkailah kalimat harapan:
"Semoga hidup tak sepahit kopi pahit."

Ketika pagi menuliskan kisahnya,
Dirangkainya kata dari aksara dan angka,
hanya tanda koma tanpa tanda titik,
karena sang pagi sedang mengetik

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun