Tuhan, kutulis puisi ini ketika hatiku sedang gundah
Kudengar sayup-sayup azan yang terbang melalui ventilasi kamarku, namun aku diam, menatap laptop ini dan terus menulis
Aku lelah Tuhan, Aku capek
Kau ajarkan aku untuk menunggu, dan aku menunggu
Kau ajarkan aku untuk terus menerima, dan aku menerima
Tapi aku capek ya Allah, aku capek.
Selama ini engkau seolah begitu egois, kau renggut orang yang aku sayangi satu persatu, orang yang ekspektasikan, bahkan orang yang aku cintai agar aku kembali kepada-Mu
Aku tahu itu agar aku kembali kepada-Mu
Aku tahu agar aku hanya menggantungkan harap kepada-Mu
Lidah yang engkau titipkan untuk menyebut nama-Mu
Raga yang suatu saat nanti akan menjadi mayat atas kuasa-Mu