"Saya emang ketat mengawasi pergaulan putri saya. Satu malam pun saya nggak ijinkan putri saya nginap di tempat lain. Tiap malam harus tidur di rumah. Kalo ada teman laki-laki yang datang saya suruh tunggu di ruang tamu. Kalo udah waktunya pulang, belum pulang juga, langsung saya usir. Saya akan lakukan apapun demi melindungi putri saya."
"Rupanya Ibu nggak ingin putri Ibu mengulangi kesalahan yang Ibu lakukan dulu, ya?"
"Betul, Mas. Mendidik anak jaman sekarang lebih berat, Mas. Tantangannya banyak."
"Sebagai penutup, apa saran Ibu untuk para remaja, khususnya remaja putri kita?"
"Pesan saya kepada para remaja, khususnya remaja putri. Satu. Jangan pernah pergi berduaan aja dengan pacarmu ke tempat yang sepi. Ajak teman untuk menjadi orang ketiga. Kedengarannya kolot emang, tapi semua itu demi kebaikan kalian sendiri. Dua. Jangan pernah termakan rayuan pacarmu untuk menyerahkan keperawananmu. Meskipun kalian udah bertunangan, jangan lakukan itu. Laki-laki yang baik nggak akan meminta itu dari pacar atau calon istrinya. Laki-laki yang baik justru akan melindungi pacar atau calon istrinya. Semua itu hanya untuk kesenangannya dia saja. Meski awalnya sama-sama enak tapi tetap aja kalian, kaum perempuan, yang rugi. Tiga. Nggak usah pake acara ngrekam segala. Nggak ada gunanya, meski hanya untuk koleksi pribadi. Meski kalian udah pasangan suami istri yang sah, nggak ada gunanya merekam hubungan mesra itu. Kalo kalian teledor dan jatuh ke tangan orang yang salah, yang rugi juga kalian sendiri. Empat. Bekali diri kalian dengan ilmu yang bermanfaat, supaya terbuka wawasan kalian dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Pikir puluhan kali sebelum memutuskan melakukan tindakan bodoh itu. Janganmudah dibodohi sama laki-laki. Lima. Buat para orang tua, jadilah teman yang menyenangkan bagi putra-putri Anda. Jadilah orang pertama yang mengetahui permasalahan yang menimpa putra-putri Anda. Jadilah tempat curhat bagi putra-putri Anda. Udah, itu aja, Mas Johan."
"Ok, Ibu Bunga. Terima kasih atas kehadiran dan kisahnya yang menginspirasi di malam ini. Selamat malam."
Mas Johan pun menutup acara talk show malam itu.
Apa yang diceritakan Ibu Bunga dalam acara talk show itu mungkin sudah bukan cerita baru lagi. Sudah menjadi rahasia umum, sudah sering masyarakat mendengar hal itu. Tapi, karena ada yang berani secara terbuka menyampaikan sendiri pengalamannya di media massa, tentu sesuatu yang menarik. Acara Caf Johan episode malam itu pun ramai digunjingkan masyarakat. Ada yang pro, pasti ada pula yang kontra. Ada yang mengapresiasi, ada pula yang mengecam dan menghujat. Bahkan seminggu setelah tayangan malam itu, masyarakat masih ramai membahasnya. Sampai akhirnya hilang secara perlahan.
Menurut keterangan salah seorang pembantu di keluarga itu, sebelum peristiwa tragis tersebut sang ibudan putrinya terlibat pertengkaran hebat. Di antara pertengkaran itu beberapa kali mereka meneriakkan kata-kata 'video mesra'. Di antara barang bukti yang berhasil dikumpulkan, polisi menemukan sebuah video mesra antara sepasang remaja yang tersimpan di smartphone milik sang putri, salah satu korban. Remaja putri yang melakukan adegan mesra dalam video itu ternyata sang putri sendiri. Sang ibu menemukan video itu setelah sebelumnya membaca buku harian sang putri, yang tanpa sengaja tergeletak di tempat tidurnya. Sang putri 'curhat' di buku hariannya kalo baru saja merekam adegan mesranya bersama sang pacar, di kamar kost temannya. Selesai membaca dan melihat video mesra yang melibatkan putrinya, sang ibu pun langsung gemetar. Shock berat. Begitu bertemu putrinya, sang ibu langsung marah besar. Sang putri yang selama ini merasa dikekang, malah melawan. Akhirnya terjadilah pertengkaran itu. Tidak terima putrinya melawan, sang ibu pun makin kalap. Ditamparnya sang putri. Di luar dugaan, sang putri balik mendorong sang ibu sampai terjatuh.
Masih menurut keterangan pembantu tersebut, di tengah pertengkaran itu juga sempat didengar teriakan mereka berdua.