Mohon tunggu...
Gusti Septian Dwi Cahyo
Gusti Septian Dwi Cahyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menebar kebermanfaatan untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kisah Perjuangan Seorang Ibu Sebagai Tulang Punggung Keluarga

11 April 2024   23:24 Diperbarui: 11 April 2024   23:24 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Wati, seorang wanita berusia 65 tahun sekaligius menjadi kepala rumah tangga , tinggal bersama satu orang anak yang saat ini sudah berusia 26 tahun di Rumah susun subsidi yang merupakan bantuan dari Pemerintah Kota Pontianak, tepatnya di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak. Keluarga ibu Wati sudah tinggal di rumah susun tersebut bersama 1 orang anaknya sekitar 5 tahun  dengan biaya per bulannya sebesar Rp.150.000.

Ibu Wati merupakan salah satu penghuni rumah susun yang secara pendidikan tergolong tinggi yaitu lulusan sarjana pendidikan strata 1, seorang pensiunan guru dan sekarang  bekerja di rumah makan dengan pendapatan total sekitar Rp2.000.000 per bulan. Sedangkan anak ibu Wati menempuh pendidikan hanya sampai tingkat Sekolah Menengah Atas dan sebelumnya pernah bekerja di KFC dengan pendapatan UMR Kota Pontianak yaitu Rp 2.800.000 per bulan.

Ibunya bercerita bahwa pada saat terjadi boikot terhadap perusahaan tempat anaknya bekerja terjadi hal yang tidak diinginkan, anaknya yang awalnya memiliki pekerjaan sampai sekarang masih belum mendapatkan pekerjaan kembali. Kemudian saat melakukan wawancara lebih mendalam ternyata beliau berasal luar Kota Pontianak tepatnya di Kecamatan Anjungan, Kabupaten Mempawah. Beliau bercerita bahwa dulunya bekerja sebagai guru di daerah tersebut kemudian saat sudah pensiun memutuskan untuk pidah ke Kota Pontianak.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga ibu Wati masih tergolong berkecukupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena mendapatkan pendapatan yang rutin tiap bulannya dari dana pensiun. Selama tinggal di Rusun ibu Wati pernah mendapatkan bantuan pemerintah dalam bentuk sembako seperti beras, gula maupun kebutuhan pokok lainnya. Beliau juga bercerita bahwa selama ini keluarganya terkadang mendapatkan bantuan dari orang dermawan.

Foto diambil sendiri
Foto diambil sendiri

Selama tinggal di rumah susun yang memiliki ukuran ruangan dengan panjang sekitar 5 meter dan lebar 3 meter keluarga beliau merasa aman dengan lingkungannya. Fasilitas yang disediakan juga tergolong lengkap dengan ruangan yang terdiri dari satu kamar tidur,satu wc,satu ruangan tempat masak, dan keseluruhan bangunan yang terbuat dari tembok semen dengan lantai keramik.

Untuk sumber listrik pemerintah menyediakan daya listrik untuk setiap kamar sebesar 1.300 Watt dengan biaya perbulan untuk listrik sebesar Rp 120.000. Tetapi untuk masalah air pemerintah memberikan subsidi gratis PDAM kepada setiap penghuni rumah susun. Untuk sumber air minum menggunakan air galon, dan untuk memasak menggunakan gas elpiji. Keluarga ibu Wati juga memiliki beberapa barang elektronik berupa 1 buah telivisi, kipas angin, kulkas,rice cooker dan juga memiliki 1 buah handphone.

Diakhir cerita beliau berharap kepada aparat pemerintah terkait agar kedepannya lebih banyak lagi masyarakat yang merasakan bantuan berupa tempat tinggal subsidi bagi mereka yang tidak memiliki tempat tinggal. Selain itu juga ada bantuan sosial lainnya yang juga diberikan kepada masyarakat yang tinggal di rumah susun.

 (Observasi dan wawancara mendalam dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2024)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun