Mohon tunggu...
Abigail Meriah Karina Tarigan
Abigail Meriah Karina Tarigan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tanjungpura

Halo, saya merupakan mahasiswa semester 5 prodi Ekonomi Pembangunan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjalanan Seorang Ibu Petani dalam Mencukupi Kebutuhan Keluarga

13 April 2024   23:28 Diperbarui: 14 April 2024   15:50 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi depan rumah Ibu Nuryati

Seorang ibu yang bernama Ibu Nuryati berumur 53 tahun memiliki suami yang bernama Toyib berumur 58 tahun. Ibu Nuryati semasa hidupnya bekerja sebagai petani guna mencukupi kebutuhan sehari-harinya, sehingga memperoleh penghasilan hanya dari hasil beliau dalam bertani. Pasangan suami istri ini menempuh pendidikan terakhir di jenjang SD. Keluarga ini tinggal di rumah sendiri dengan panjang 7 m dan lebar 5 m dengan luas tanah 0,5 hektar yang letaknya di Desa Parit Keladi, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Mereka sudah tinggal di rumah tersebut kurang lebih 20 tahun. Rumah Ibu Nuryati memiliki empat ruang dengan ukuran yang kecil yaitu dua kamar tidur, ruang tamu, dan dapur. Rumah tersebut memiliki dinding rumah yang terbuat dari kayu, atap rumah terbuat dari seng, dan lantai rumah terbuat dari papan. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, Ibu Nuryati menggunakan air hujan yang sudah ditampung di tempayan sebagai air minum dan air parit sebagai sumber air mandi dan cuci. Untuk BAB dilakukan dengan menumpang di WC tetangga. Ibu Nuryati menggunakan gas untuk bahan bakar masak. Penerangan yang ada di rumah Ibu Nuryati berupa lampu listrik yang alirannya bersumber dari listrik tetangga, sehingga Ibu Nuryati harus membayar Rp. 50.000 per bulan kepada tetangga. Puskesmas sebagai tempat berobat Ibu Nuryati dan keluarga dengan menggunakan BPJS. Aset yang dimiliki bu Nuryati ada satu motor yang kurang lebih berumur 10 tahun, satu TV dengan ukuran 14 inch, satu kipas angin dan satu rice cooker.

Kondisi samping rumah Ibu Nuryati
Kondisi samping rumah Ibu Nuryati
Ibu Nuryati dan suami memiliki dua orang anak perempuan yang saat ini sudah berumur 32 tahun dengan pendidikan terakhir di jenjang SMP dan 23 tahun dengan pendidikan terakhir di jenjang SMA. Kedua anaknya sudah menikah, anak yang pertama memiliki dua anak laki-laki dan anak yang bungsu sedang mengandung calon buah hati. Anak pertama dari Ibu Nuryati sudah tidak tinggal serumah dengan Ibu Nuryati, sedangkan anaknya yang bungsu beserta suaminya masih tinggal satu atap dengan Ibu Nuryati. Setiap harinya, Ibu Nuryati dan suami bekerja sebagai petani yang letak sawah dan kebun miliknya tepat di belakang rumah mereka. Sawah dan kebun tersebut ditanami padi, daun bawang, sawi dan kangkung. Ibu Nuryati mengatakan merasa sangat untung saat menjual daun bawang. Daun bawang yang dihasilkan Ibu Nuryati kisaran 10kg hingga 15kg dengan harga jual Rp. 30.000 hingga Rp. 40.000 per kg. Walaupun daun bawang yang paling untung saat dijual, menanam dan merawat daun bawang cukup sulit dibandingkan menanam sawi maupun kangkung. Pendapatan yang diperoleh Ibu Nuryati sekitar Rp. 1.000.000 per bulan. Lalu, pengeluaran kebutuhan sehari-hari sekitar Rp. 50.000 per hari dengan frekuensi makan dua hingga tiga kali.

Kondisi dapur rumah Ibu Nuryati
Kondisi dapur rumah Ibu Nuryati

Ibu Nuryati merupakan penerima bantuan sosial yang sebelumnya pernah menerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) saat pandemi covid-19. Akan tetapi, setelah itu BLT diganti menjadi PKH (Program Keluarga Harapan). Beliau menerima PKH sudah selama 3 tahun yang diberikan sebesar Rp. 200.000 per bulan. Lalu, setahun belakangan ini Ibu Nuryati juga menerima bantuan beras 10 kg yang diberikan setiap bulan. Masa-masa sulit pasti pernah dihadapi oleh Ibu Nuryati, beliau melakukan penghematan saat menghadapi masa sulit tersebut. Ibu Nuryati tidak pernah melakukan pinjaman dikarenakan beliau takut apabila tidak bisa membayar pinjaman tersebut. Bantuan sosial yang diterima oleh Ibu Nuryati sangat disyukuri oleh beliau karena sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Bantuan sosial juga dapat membantu segala kekurangan kebutuhan yang dibutuhkan oleh Ibu Nuryati dan keluarga. Ibu Nuryati berharap agar bantuan sosial selalu tepat waktu diberikan.

Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan pada Februari-April 2024.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun