Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Seorang Ibu yang Merekam Adegan Mesranya bersama Sang Pacar, Ketika Remaja Dulu

12 Februari 2018   15:28 Diperbarui: 12 Februari 2018   15:33 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar dari bbc.co.uk)

"Ibu menyesal?"

"Kalo menyesal sih, nggak. Cuma sedikit khawatir aja. Ketika bulan berikutnya saya datang bulan, saya lega sekali.Tapi, setelah tahu nggak hamil, justru saya yang kepingin mengulanginya. Kadang justru saya yang ngajak pacar untuk berhubungan. Akhirnya kami pun makin sering berhubungan. Saya pun makin enjoy melakukannya. Saya udah ketagihan."

"Seberapa sering Ibu melakukan hubungan itu?"

"Nggak mesti, Mas. Tapi, kalo dirata-rata mungkin seminggu sekali. Biasanya kami melakukannya di akhir pekan, Sabtu atau Minggu. Kadang di villa pacar, kadang di losmen, di tempat kost teman atau di luar."

"Maksudnya di luar, Bu?"

"Ya, di tempat terbuka. Kami pergi jauh ke luar kota, cari tempat yang sepi, kadang di hutan atau di pinggir kali. Cari suasana baru, biar nggak bosen. Sekalian mau mraktekin yang ada di BF-BF itu."

"Ibu juga sering nonton BF?"

"Ehm, ... cukup sering, Mas. Awalnya sembunyi-sembunyi. Kemudian nonton bareng sama temen-temen cewek. Kalo kita mau berhubungan, biasanya kita nonton BF dulu, kemudian kita praktekin apa yang ada di BF itu. Kadang kami juga merekamnya, pake kamera HP. Sekedar untuk senang-senang aja."

"Siapa yang merekam? Pacar atau orang lain?"

"Pacar, Mas."

"Nggak takut disalahgunakan, Bu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun