Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Lagi Ada Anak Sepertiku!

26 Januari 2016   08:09 Diperbarui: 26 Januari 2016   08:17 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Memaafkan itu berat, loncat perih luka terinjak, ingin berontak!

Pantik pedih terus mengusik, memanggil semayam dendam

Ronta amarah ingin terlontar, ingin membuta, bebas dari jerat peduli  

Lepas mencari, mencari rupa-rupa itu, rupa manusia keji

Luka mencari ‘saudara’nya, luka memanggil luka yang lain!

Nafas ingin memaafkan, namun tiap hela adalah ulur, ulur anak rantai pembalasan terencana!

-----

Dua puluh tahun berlalu

Semua itu adalah tempa, kenangan itu adalah pahatan, menjadikan diriku kini

Aku adalah amarah dalam gairah, bibit bengis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun