Mohon tunggu...
Marlianto
Marlianto Mohon Tunggu... Buruh - Apa...

Mencari titik akhir

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Warisan Leluhur (Hal 7)

17 November 2019   16:21 Diperbarui: 17 November 2019   16:26 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbarengan Mpu Batata dan Pangeran Dramboora menghela nafas panjang sambil geleng geleng.

" Dan siapa yang di dalam kereta?" tanya Letnan Sen Pattasoma Gitawilada

" Dia putriku," jawab Pangeran Dev T Dramboora

" Ahh..Kilat Beracun," tertegun Letnan Sen Gitawilada

Mpu Batata yang mengiyakan, masih terdengar Letnan Gitawilada meneruskan perkataannya,

 " Tuan Puteri Kapten Sen Dev T Karawooni, komandan pasukan gerak cepat gurun. Beruntunglah, tadi dia tidak sampai menurunkan tangan jahat kepadaku,"


" Keluarga Pattasoma memang gemar merendahkan diri," ucap Mpu Batata

Letnan Sen Gitawilada masih tersenyum dan menanti jawaban, siapa bocah digendongan si gadis di dalam kereta.  Tapi mereka tidak ingin mengenalkan, sengaja menyimpan identitasnya. Letnan Sen Pattasoma Gitawilada memaklumi, tidak mendesak, akhirnya berkata,

" Jauhnya asal tempat Pangeran sekalian, tentu sudah dua bulan lebih melakukan perjalanan ini. Maaf bila saya lancang bertanya, apakah Pangeran sekalian akan mampir ke Istana?"

Mpu Batata menggelengkan kepala,

" Tujuan kami ke Kerajaan Koetoenkzeblach."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun