“Hidup musti tabah dan ceria selalu . Ya ada datang pelanggan dan ia bisa menyambung hidup. Aku dapat pelajaran darinya bahwa hidup harus berjuang, tidak memelas kasih berlebihan.
Setelah kenyang ya aku kembali ke hotel, berkemas karena hari ini adalah hari terakhir. Kami semua off menuju Batusangkar lagi. Jam 9.00 pagi kami semua cek out dari Hotel Nilam Sari- hotel murah namun cukup nyaman.
Wah ternyata kami tidak langsung pulang, mobil diparkir di kawasan pelabuhan Sungai Siak Pakan Baru. Teman teman pergi shopping ke pertokoaan wisata. Aku juga masuk toko untuk lihat lihat dan aku tidak tertarik dan aku pergi ke luar untuk menyelesaikan ketikan ku tentang pengalaman tour ini.
Oh ternyata pelabuhan yang di Pakan Baru khusus untuk barang antar pulau di Indonesia. Aku makan snack ringan di bawah pohon dekat pintu gerbang pelabuhan. Tampak gedung dan lokasi pelabuhan yang tidak begitu terawat dengan baik. Ini fenomena negeriku selalu mudah semraut.
Agak jauh dalam kapal aku dengar suara bising, suara last danb suara palu, mungkin ada perbaikan pada kapal. Di sana sini besi besi bertumpukan. Aku bergabung dengan Pak Rosfairil dan Pak ketua komite (adrion). Rencananya kami mau sholat Jumat, tetapi belum waktunya sehingga kami mampir makan siang dulu.
“Alhamdulillah makan siang yang enak”.
Tentu saja setelah ini kami harus sholat jumat. Ya mesjidnya lagi direnovasi dan kami ikut jumatan yang khusuk. Beberapa saat kemudian semua anggota kami berkumpul dalam mobil akhirnya “au revoir et a bientot” Pekanbaru.
Keluar dari Ppanam, berarti goodbye Pakan Baru dan kami memasuki Kabupaten Kampar. Daerah ini kaya dengan laang nenas. Sehingga juga ada industry kerupuk nenas. Ada sugai lebar dan namanya Sungai Danau Bingkuang.
Naluri penduduk untuk berbisnis kuliner cukup bagus. Ada bisnis lepat bugis, lepat pulut hitam, lepat pulut putih, roti jala, kue talam yang mereka kemas datam bungkusan yang bagus untuk dibawa sebagai buah tangan menuju Sumatera Barat.
“Namun istriku kurang suka dengan beras rendang yang aku beli di Kampar, alasannya beras rendang yang dibuat di Payakumbuh jauh lebih enak”
Kami berada di kawasan kota Bangkinang saat ashar. Suasana kota Bangkinang seperti berada di daerah Kabupaten 50 Kota. Oh aku melihat ada mesjid sangat megah dan luas dalam kota ini. Bangkinang adalah ibu kota Kabupaten Kampar. Kami sholat ashar di masjid Attaqwa di Salo- Bangkinang. Masjid ini miliki infantri tni. Cuaca panas begitu menyengat dan setiap orang ingin mencari keteduhan.