Karena berlokasi lingkunan dari Chevron- perusahaan minyak- ada bantuan Chevron, namun sekolah ini juga punya bisnis sapi untuk kebutuhan Bengkalis. Kunjungan antar sekolah dan saling silaturrahmi bermanfaat buat menambah wawasan dan pengetahuan. Untuk itu setiap orang harus bersilaturrahmi yang positif.
“Barangsiapa yang ingin banyak rizki dan panjang umurnya maka lakukanlah silaturahmi”.
Aku bisa bertemu dengan Ppak Sardinal yang bekerja sebagai tenaga ahli di Chevron Duri ini. Ia menelponku dan kami berfoto sebagai bukti pernah jumpa. Namun temanku Ben Syaiful bertugas di Chevron Minas, ya tidak bisa jumpa. Aku juga bertukar fikiran dengan guru bhs Inggris di sekolah ini, kami berbagi kontak number. Aku kelamaan ngobrol dan aku ditelpon karena teman teman sudah dalam mobil siap menuju Pakanbaru.
Kami meninggalkan Kab. Bengkalis. Daerahnya rawa rawa. Sepajang jalan terbentang pipa minyak bertekanan tinggi. Tentu saja orang dilarang untuk mendirikan bangunan di sana. Kebun kelapa sawit juga terbentang luas. Agaknya aku melihat adanya gerakan kristenisasi di daerah Kandis, sepanjang perkebunan sawit, aku melihat banyak berdiri gereja. Di sela sela wilayah tampak pengagasnya Partai Damai Sejahtera. Kandis masuk kabupaten Bengkalis ya.
Target Ppartai Damai Sjahtera adalah membangun gereja sebanyak mungkin. Meski jamaatnya sepi. Wah ini tantangan bagi orang Melayu Rau di daerah Kandis untuk menjaga keislaman anak anak melayu.
Sejak dari Sumatra bagian timur juga Riau buminya penuh dengan tanaman sawit. Kalau dahulu Sumatra bernama Pulau Andalas, apa sekarang bisa berrnama Pulau Sawit ? Kami berhenti buat sholat zuhur dan jamak untuk sholat ashar di mesjid Nurul Islam, Kelurahan Telaga Sam sam, kecamatan Kandis. Air sumurnya agak keputihan pengaruh tanah liat.
Tadi kami berhenti di rumah makan di Minas buat makan siang, habis itu terus dan kami memasuki kota Rumbai.. Juga daerah perkebunan. Guru guru kantuknya udah hilang dan perutnya kenyang, maka saling ngobrol tentang hal hal ringan. Kami melewati Sungai Siak. Cukup luas. Dalam musim hujan sedikitt meluap. Kami masuk kota Pekanbaru dan kami akan meenginap di Hotel Nilam Sari, milik SMKN 3 Pekanbaru, lokasinya di jalan Sutomo.
Sebelum pergi ke hotel kami melihat anak Bu Yani, aku lupa nama rumah sakitnya. Namun kami tak boleh semuanya melihat, naik lift, ke lantai atas, kecuali hanya bertiga- Pak Rosfairil, Pak Adrion ( komite) dan Pak Datuk Erdi Mmaizul. Namun setelah mereka di atas. Buk Yani dan Rindang turun....mau pindah rumah sakit ke Awal Bros.
Sore ini...kami jala ke mall SKA. Shopping lagi. Kami jalan- jalan ke mall SKA. Aku memang tidak ada niat buat membeli jadi tidak tertarik buat menyentuh nya. Ketika masuk ke toko kacamata Pak Datuk Periksa mata gratis, kemudian melihat dan menawar berbagai kacamata tanpa membeli dan aku merasa ashamed dan duluan ke luar ruangan. Dan aku cari makanan.
Aku memisahkan diri, karena dua teman masih ingin pergi shopping. Aku makan sate dan beli air bottle. Aku sholat di mesjid Nnamira, mesjidnya bagus dan bersih sudah sesuai dengan standard bersihnya mesjid di Singapura. Aku berjemaah sholat isya dan habis sholat isya aku sholat jamak magrib dan isya. Saat berakhir sholat aku lihat Mr Ai juga sholat dn akhirnya aku temani Mr ai ke mall SKA buat beli sandal bagus.
30 Desember 2011 . Bangun dan sholat subuh. Aku keluar, teman teman yang lain ada yang tidur. Aku jalan jalan berkeliling sambil menandai jalan agar aku tidak salah jalan dan sesat. Oh ada yang jual makanan jauh di pojok jalan perumahan. Aku beli ketoprak, nama makanan- ada lontongnya, tahu goreng setengah mateng, ada toge, kuah kacang pake cabe rawit dan gula aren. Harganya cuma . 8.000 IDR. Pedagangnya dulu pernah kena PHK dari kerjanya di ekspedisi perdagangan pelayaran Jakarta. Ia dapat pesangon, trauma hidup di Jakarta ya hijrah ke Pakan baru. Ia membeli tempat kecil dan ia membuka warung.