Mohon tunggu...
Marjohan Usman
Marjohan Usman Mohon Tunggu...

Saya seorang guru (SMAN 3 Batusangkar), penulis dan juga peduli pada pendidikan Buku saya : SCHOOL HEALING MENYEMBUHKAN PROBLEM SEKOLAH dan GENERASI MASA DEPAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Catatan Perjalanan: Istana Maimun di Medan Semraut......!!!

3 Januari 2012   13:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:23 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jam 2.30 dini hari kami berhenti lagi di resto di kota Sipirok- Restoran Minang Maimbau, ini memang kedai nasi Islam. Tentu saja  Pak sopir perlu melepas ngantuk dan lelah dengan segelas kopi. Lagi lagi kami melaju. Kami sholat subuh di kota kecil Porsea, mesjid  kecil,  karena  susah  cari mesjid buat sholat subuh dan kami sholat subuh sudah lewat pukul 6.00 pagi. Porsea adalah pusat Kristen yang besar di Tanah Batak.

Jalan  yang   kami  lewati  cukup  jelek, jalan propinsi banyak lobangnya. Aku baru melihat keindahan  alam di kota ini ,  ya ibarat di Sumbar  atau Tanah Datar saja. Bedanya di sana ada  budaya gereja dan nama mobil serta kota juga beda. Kami kemudian  melewati kota kecil “Lumban Julu” sebuah  kota pertanian. Lagi-lagi   jalan  rayanya  kurang terawat berlobang- lobang. Kok bisa begini ya, pada hal Sumatera Utara itu kaya dengan industry pertanian sawit dan karet. Nanun jalan raya saja kurang terurus.

Akhirnya kami berhenti  di  SPBU (pom bensin) di kota Prapat, di pinggir Danau Toba. Kami  memasuki  gerbang Danau Toba dan kami dihentikan oleh petugas untuk retribusi. Kalau boleh di sana ada aba- aba atau papan pengumuman. Kami kemudian  menuju pelabuhan Tigaraja karena kami sudah booking di sana untuk menyeberang ke pulau Samosir.  Suasana bisnis seputar pinggir danau terlihat.

Kami mencari areal parkir dan kami di sini makan pagi di kota kecil Tiga Raja. Daerahnya  kurang bersih...pada hal seharusnya daerah  ini  dijadikan  sebagai  daerah “tourist destination” dengan kyualitas kebersihan yang berstandar  internasional- namun ya ampun....sampah dan kualitas  jalan yang jelek.

Pulau Samosir adalah pulau kecil yang  berbukit- bukit  dalam Danau Toba. Makan pagi....”ya ampun selera kami jadi hilang, suasana dikelilingi oleh makanan yang tidak halal”. Untung kami bawa goreng ayam, goreng kacang...dan kami  coba  mencari  restoran halal, namun tetap kurang   yakin kehalalannya.

Habis  makan pagi, Mr Ay kasih tahu bahwa “orang motor boat” sudah  datang dan kami harus  menurunkan bagasi dari mobil. Aku  berfikir  kalau ada ferry yang bisa membawa  mobil  ke pulau  ternyata  mobil  kami  diparkir...dan kami menyeberang pakai kapal motor dengan merek caterina.  Kami membawa  tas/ bagasi dan mengambil foto foto di dermaga  dan masuk boat, aku juga  naik ke boat lantai dua.  Aku  melihat nakhoda stir kapal. Terasa Danau Toba begitu mempesona  dan memang luas.  Kami keliling Pulau Samosir  dengan  kapal motor  carolina milik dari carolina  cottage. Boat kami kemudian berlayar membawa kami ke desa Simanindo...kami juga belajar tari tor tor.

Kami terus   ke hotel ... , aku  ngomong- ngommong dengan  bule dari Sweden. Nama mereka Eva dan ullamo.  Aku jadi asyik ngobrol dan Pak Datuk Edimaizul juga agak lama di kamar mandi sehingga  aku tidak sempat sholat zuhur, kecuali mandi dan ganti baju..kami mengunjung desa di pulau Samosir aku lupa namanya. Kami melihat souvenir

Disuguhi keterangan tentang  budaya Batak, wah  aku dikelilingi anak-anak  mungkin karena aku pencinta  anak anak. Inang-inang penjual souvenir merayuku dan  aku beli t- shirt  4 helai buat dibawa pulang.

“Aku  hampir  tak  bisa menghindari  rayuan  penjual souvenir”

Kami terus berlayar  ke desa Tomok...aku  tidak  turun  dari  kapal motor Carolina dan aku memutuskan untuk merlakukan sholat- jamak zuhur dengan sholat ashar di atas kapal dan nakhoda yang beragama nasrani tersebut mempersilahkan dan ia turun ke bawah. Kalau  turun aku  pasti  shopping lagi dan I have  no money. Aku lama menunggu, nakhoda pasti juga sudah bosan menunggu.

“Lama  juga  menunggu teman yang pergi shopping   dan  matahari terbenam. di ufuk barat. Nakhoda  sudah separoh kesal.... Come back ke  lekjon cottage di desa Tuk Tuk “

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun