Istana Maimun di Medan Semraut......!!!
(Jalan-Jalan Tiga Propinsi: Batusangkar, Danau Toba, Medan dan Pekan Baru)
Oleh: Marjohan, M.Pd (Guru SMAN 3 Batusangkar)
Facebook: marjohanusman@yahoo.com
Wah akhirnya perjalanan tour atau studi tour kami selama seminggu ke Medan Propinsi Riau berakhir. Aku harus merecall semua memoriku. Pasti rencana studi tour ini juga sudah direncanakan oleh setiap guru dan diberitahu kepada anggota keluarga masing- masing. Aku juga memberitahu pada istri dan kedua anakku.
Tour kami dimulai tanggal 25 Desember 2011 dan kami berkumpul di kampus SMAN 3 Batusangkar. Sopir kami adalah Pak Tom dan co-driver adalah Pak Datuk dari Simpurut akan mengendarai mobil Pemda dengan merek “Tuah Sepakat” sampai tanggal 31 Desember 2011. Pas sekali dengan hari perrnikahan Sense Ayu dengan soulmatenya Om Ridwan di kampungnya Padang Panjang.
Akhirnya mobil kami melaju menuju Sungai Ttarab, Salimpaung, belok kiri menuju jalan ke-Bukittinggi. Belum lama berjalan kami sudah rebutan untuk memperoleh snack yang dibawa oleh para guru. Abi Marta memperkenalkan lapek durian masakan Buk Sumri Marta. Buk Retno membawa duku manis. Miss Dini membawa kue, Buk Yani, Buk Dona, Miss Messy juga membawa snack yang lain. Begitu pula dengan Bu Arifna dan Bu Dona menunggu dengan karupaknya dari kampungnya di Biaro Bukitinggi. Bayinya dititip pada nenek sang bayi.
Guru laki- laki boleh tidak membawa tentangan dan tidak bawa apa apa....eh kami hanya jadi juru makan. Iya ini kan atas nama persahabatan. Belum jauh melaju, mr Ay sudah mempersiapkan tempat duduk dan tempat istirahat yang enak di bangku belakang.
Kelak tempat itu bakal jadi rebutan antara Pak Osrimal, Pak Editi, Abi Marta, Pak Yal, Pak Datuk, Pak Datuk Stokar dan Pak kepala Sekolah- Rosfairil.
Masuk nagari Baso hujan lebat turun dan pemandangan jadi kelabu. Sementara itu sebagian guru masih aktif makan dan minum dan akhirnya mereka juga butuh toilet untuk pembuangan. Kami berhenti di Mesjid Raya Muara Manggung, Lubuk Sikapiang untuk kebutuhan tolilet dan sholat. Lepas batas Lubuk Sikaping hari sudah di rembang sore. Melewati taman di kota panti, kami melihat pohon dengan akar nafas.
Kami berada dalam mobil cukup lama hingga mobil kami berhenti di rumah makan “Duta Selera” di depan kantor Dinas Bina Marga- Kota Nopan. Kami selalu butuh toilet, sholat jamak magrib dan isya dan juga dinner. Ada temaqn yang membawa nasi dan aku dinner bareng dengan Pak Rosfairil, juga ada Mr. Ay serta Pak Adriyon/ ketua komite.