Tunggu waktuku, jangan tergesa,
aku masih menanam luka jadi bunga.
Langit belum cukup biru untuk terbang,
tapi sayapku sedang tumbuh diam-diam.
Tunggu waktuku, saat aku bersinar,
bukan untuk menyilaukan,
melainkan menyapa lembut
jiwa-jiwa yang pernah menertawakan diamku.
Aku bukan tak mampu,
hanya memilih jeda sebelum langkah,
karena puncak bukan tempat lari-lari,
melainkan tujuan yang butuh hati-hati.
Tunggu waktuku,
di saat dunia mulai sunyi,
kau akan mendengar suaraku,
bukan dari teriak,
tapi dari karya yang abadi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI