Tunggu waktuku, jangan tergesa,
aku masih menanam luka jadi bunga.
Langit belum cukup biru untuk terbang,
tapi sayapku sedang tumbuh diam-diam.
Tunggu waktuku, saat aku bersinar,
bukan untuk menyilaukan,
melainkan menyapa lembut
jiwa-jiwa yang pernah menertawakan diamku.
Aku bukan tak mampu,
hanya memilih jeda sebelum langkah,
karena puncak bukan tempat lari-lari,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!