Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pesawat Tempur Siluman (Stealth) Alutsista Kebutuhan atau Barang Mewah?

23 Januari 2019   14:43 Diperbarui: 23 Januari 2019   14:57 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu pesawat tempur stealth atau siluman? pesawat yang dibuat dengan teknologi stealth, dimana pesawat terbang dibuat sedemikian rupa agar tidak terlihat atau terdeteksi oleh radar.

Ada dua cara berbeda untuk membuat invisibibel atau tembus pandang: Pesawat dapat dibentuk sedemikian rupa sehingga sinyal radar apa pun yang dipantulkannya tersingkir dari peralatan radar. Pesawat bisa ditutupi dengan bahan yang menyerap sinyal radar.

Pesawat siluman, di sisi lain, terdiri dari permukaan yang sangat rata dan ujung yang sangat tajam. Ketika sinyal radar mengenai pesawat siluman, sinyal memantul pada suatu sudut, seperti ini:

Sumber: science.howstuffworks.com
Sumber: science.howstuffworks.com
Selain itu, permukaan pada pesawat siluman dapat dilapisi (cat) sehingga mereka menyerap energi radar juga. Hasil keseluruhan adalah bahwa pesawat siluman seperti F-117A dapat membuat tanda radar seperti burung kecil daripada pesawat terbang. Satu-satunya pengecualian adalah ketika pesawat sedang terbang - sering akan ada saat ketika salah satu panel pesawat akan dengan sempurna mencerminkan ledakan energi radar dipantulkan kembali ke antena.

Negara Yang Mampu Membuat Pesawat Siluman Kini

Negara mana saja di dunia yang memiliki impian untuk membuat pesawat tempur siluman?

Di seluruh dunia ada 10 negara yang melakukan R&D  jet tempur siluman, tapi hanya tiga negara, AS, Tiongkok dan Rusia yang berhasil mengembangkannya hingga saat ini.

Pesawat tempur siluman teknologinya kompleks, biaya R&D dan pengembangannya sangat mahal. Termasuk teknologi militer kelas wahid. Sejak AS berhasil mengembangkan F-22 Raptor, seluruh dunia berlomba untuk melakukan R&D pesawat sejenis.

Sumber: www.businessinsider.sg
Sumber: www.businessinsider.sg
Tahun 2010, Tiongkok dan Rusia berhasil mengembangkan pesawat berat siluman, maka gemparlah dunia. Hanya berselang 7 tahun Tiongkok mengumumkan mengdeploitasikan J-20 untuk AU-PLA.

Sumber: The Drive
Sumber: The Drive
AS dan Tiongkok berturutan mengdeploitasikan pesawat tempur siluman pada angkatan bersenjatanya sedang Rusia sudah dalam produksi untuk Su-57.

Sumber: www.businessinsider.sg
Sumber: www.businessinsider.sg
Untuk raksasa penerbangan dunia lainnya, negara-negara Eropa telah meninggalkan rencana untuk membangun pesawat tempur siluman. Kemudian negara mana yang akan menjadi pembuat pesawat tempur siluman Gen-4 berikutnya?

Tampaknya India jelas yang menjadi sangat menonjol dan menjadi sorotan dunia. Pada 2010 India dan Rusia telah mengikat persetujuan atas dasar T-50 mengadakan penelitian dan pengembangan untuk R&D jet tempur berat FGFA.

India telah mengelontorkan dana 4 milyar USD, pada 2014 berhubung perkembangan T-50 lambat India mengusulkan untuk berbagi teknolgi Rusia, tapi ditolak, sehingga India dan Rusia pada dasarnya akan menghentikan rencana tersebut.

Akhirnya India mengumumkan program R&D pesawat tempur silumannya sendiri, yaitu AMCA dan menawarkan kepada dunia, negara yang bisa mendukung teknologi ini kecuali Tiongkok, AS dan Rusia. Akhir cerita, kembali ke India yang membayar uang, Rusia yang memasok teknologi.

Sedang program rencana jet tempur siluman Jepang,  ATD-X R&D dilakukan oleh perusahaan Mitsubhisi Heavy Industries, meskipun Jepang telah memiliki dasar untuk meng-esembling F-15J dan membuat F-2, namun mesin pesawat dan teknologi perlengkapan inti elektroniknya semua mengandalkan AS. Bahkan untuk pesawat jet tempur Gen-3 Jepang teknologi intinya masih belum mampu membuatnya sendiri. Maka untuk membangun pesawat jet tempur Gen-4 kesulitannya bisa terbayangkan.

Negara lain di Asia yang akan mengembangkan jet tempur siluman adalah Korsel yaitu KF-X, berhubung Korsel dalam bidng penerbangan masih dibawah Jepang, maka Korsel menarik salah satu negara Asia --- Indonesia.

Sumber: Wikiwand
Sumber: Wikiwand
Bersama-sama dengan Indonesia Korsel melakukan program R&D, disayangkan Korsel belum memikirkan apakah senjata akan dibangun build-in atau plug-in, sehingga pihak Indonesia kehilangan kepercayaan untuk bermitra. Akhirnya Indonesia mengumumkan mengundurkan diri dari persetujuan R&D ini, dan tidak mau menginvestasikan uangnya lagi.

Negara-negara yang melakukan R&D pesawat tempur Gen-4 termasuk India dengan AMCA dan bekerjasama dengan Rusia FGFA, Turki juga ikut melakukan R&D dengan mengumumkan program TAI, dan Jepang ATD-X, Korsel KF-X, ditambah dengan Rusia Su-57, dan Tiongkok FC-31 dan J-20, AS dengan F-35 dan F-22.

Yang terakhir adalah Turki, juga dianggap paling mungkin untuk mampu membuat pesawat jet tempur siluman. Namun karena tidak memiliki dasar industri penerbangan sama sekali, maka program R&D- TAI awalnya menginginkan untuk memperoleh teknologi dari AS.

Namun, terjadi hubungan halus antara Turki dan AS serta Rusia yang telah menjadikan TAI menjadi "PPT".

Sumber: Jane's
Sumber: Jane's
Pada 15 Desember 2010, Komite Eksekutif Industri Pertahanan Turki (Turkey's Defense Industry Executive Committee /SSIK) memutuskan untuk merancang, mengembangkan dan memproduksi pesawat tempur superioritas udara generasi berikutnya yang akan menggantikan armada F-16 Turki dan beroperasi seiring dengan alutsista penting lainnya seperti F-35 Lightning II.

Pendanaan setara dengan US $ 20 juta dialokasikan untuk fase desain konseptual 2 tahun yang dilakukan oleh Industri Dirgantara Turki

Pejabat TAI telah menyatakan bahwa fase desain konseptual harus selesai pada akhir 2013, dengan Eurojet, produsen mesin EJ200 yang digunakan dalam Eurofighter Typhoon. Pengumuman itu juga menyatakan bahwa turunan dari EJ200 akan digunakan dalam program TF-X.

Kedua perusahaan juga akan berkolaborasi dan mengembangkan sistem perangkat lunak kontrol mesin dan sistem pemantauan pemeliharaan mesin.

Pilihan EJ200 dari Turki membuktikan niat TAI untuk menggunakan kemampuan supercruise. Pada bulan Desember 2017, TAI merilis spesifikasi teknis awal dan fitur yang direncanakan dari pesawat. Beberapa fitur pesawat tempur generasi ke-5 yang diproyeksikan untuk TF-X adalah:

  1. Sensor fusi
  2. Meningkatkan kesadaran situasional
  3. Mengurangi kemampuan deteksi
  4. Teluk senjata internal
  5. Kemampuan manuver yang tinggi

TAI dan TUSAS Engine Industries (TEI) akan memimpin proses desain, masuk dan pengembangan jet tempur. TEI akan lebih fokus pada produksi mesin pesawat, sementara TAI akan mengembangkan badan pesawat dan komponen. Studi-studi akan mengungkapkan berapa biaya jet tempur, sistem mekanik dan elektronik mana yang akan digunakan dan dimasukkan, dan perspektif yang lebih luas tentang peluang dan tantangan dalam penerbangan militer.

AU Turki bermaksud untuk mendapatkan setidaknya 250 TF-X mulai dari 2025 dan mengintegrasikannya dalam struktur angkatan udara sentris jaringan yang terdiri dari F-35, F-16 Block 50+, Pesawat Tempur Tanpa Awak masa depan, Jammers Stand-Off Airborne dan Boeing 737 AEW&C Peace Eagle. Turki berencana untuk memperkenalkan TF-X pada tahun 2025, dengan memiliki F-35A yang terdiri dari armada jet tempur ganda. TF-X adalah untuk mengkompensasi beberapa kelemahan F-35 dalam pertempuran jarak dekat. Fase pengembangan diharapkan akan secara resmi dimulai pada akhir 2014.

Pada 2015, mereka juga coba menjalin kerjasama dengan BAE System, Rolls-Royce menawarkan transfer teknologi mesin EJ200 dan pengembangan bersama turunan (derivatif) untuk program TF-X

Rostec dari Rusia

Perusahaan pertahanan Rusia Rostec di Eurasia Air Show 2018 menunjukkan niat untuk bergabung dengan program TF-X. Pejabat pertahanan Turki mengkonfirmasi bahwa mereka sedang mengeksplorasi opsi ini dan mendiskusikan model kerja sama yang potensial.

Maka dengan kerjasama Barat, AS dan Rusia ini --- TAI menjadi "PPT"

Negara Yang Telah Mengoperasikan Pesawat Siluman Gen-4

Makna membuat mandiri bagi Tiongkok untuk mengembangkan pesawat tempur siluman Gen-4, seperti FC-31"Gyrfalcon/ Eagle Hawk"  memiliki makna simbolis, karena pada saat yang sama  dua jenis pesawat Gen-4 telah dikembangkan Tiongkok sekaligus, sedang sebelumnya masih belum pernah membuatnya.

13 Desember Tiongkok selalu mengadakan upacra peringatan membantai Nanking oleh tentara Jepang terhadap rakyat Nanking. (Terjadi 13 Desember hingga Januari 1938 selama 6 minggu melakukan pembantaian 200-300 ribu orang).

12 Des 2018 website AU-Tiongkok mempublikasikankan sepotong video penerbangan formasi jet tempur baru AU-Tiongkok. Menampil pada khalayak 2 pesawat jet tempur J-20; 2 pesawat J-16; 1 pesawat; 1 pesawat J-10C membentuk formasi 5 pesawat.

Memberi gambaran yang indah dalam dunia penerbangan Tiongkok, selain itu juga suatu isyarat sejarah bagi Tiongkok, jika  negara lemah akan mudah dihajar lawan, jika militer kuat maka negara akan aman.

Selama ada festival besar di Tiongkok pada tahun-tahun terakhir ini, J-20 selalu ditampilkan bahkan menujukkan kebolehannya. Jelas ini untuk efek deterance.


Terakhir menurut media luar, Presiden Turki- Erdogan di Istanbul berpidato dengan menyatakan: "Turki akan membeli dari AS 120 pesawat F-35, beberapa suku cadang jet ini bisa dibuat di Turki."

Sebelum ini, dua pesawat jet F-35A pertama dari AS terbang ke Australia menjadi suksesi AS, yang pertama melengkapi alutsistanya dengan F-35, selain itu negara yang melengkapi alutsistanya dengan F-35 adalah  Italia, Israel, Norwegia, Jepang dan Inggris, dan Turki menjadi negara ke-7 yang resmi melengkapi alutsistanya dengan F-35.

Yang menjadi perhatian, pesawat jet F-35 ini dibangun dengan campuran darah dari banyak negara dan merupakan pesawat tempur siluman yang diproduksi Lockheed Martin, AS, justru terjadi kecelakaan fatal di South Carolina, AS. Maka dengan segera militer AS mengumumkan semua F-35 di dunia harus grounded.

Pesawat jet tempur siluman juga menjadi simbol kekuatan dari AU-Tiongkok. Kabar berita banyak negara sedang melakukan penelitian dan pengembangan serta membeli pesawat jet tempur siluman, juga sering menjadi headline media.

Nagara Mana Yang Akan Menyusul

Keseluruhannya ada 10 macam pesawat tempur siluman yang dikembangkan. Namun hingga kini di seluruh dunia hanya AS, Rusia dan Tiongkok yang berhasil memproduksi pesawat tempur Gen-4. Apakah ada pendatang baru dan negara mana kiranya?

Menurut para ahli pesawat tempur Gen-4 akan lama mendominasi peperang udara, maka pasti akan ada pendatang baru pembuat pesawat ini. Namun siapakah yang akan menjadi yang pertama bagi pendatang baru ini? Menurut para ahli kemungkinan itu tergantung dari dua faktor.

Faktor pertama seberapa kuat kebutuhannya bagi negara tersebut. Kedua melihat kemungkinannya, melihat seberapa besar investasi yang berani dan mampu mereka tanamkan, dan penguasaan teknologinya. Melihat saluran negara tersebut untuk memperkenalkan atau memasukan teknologi.

Dari perspektif ini, kemungkinan besar India yang akan menjadi negara pertama yang bisa membuat pesawat tempur siluman.

Namun ada ahli lain yang memperkirakan berbeda, mereka menganggap ada tiga negara untuk itu yang harapannya lebih besar, mereka itu negara-negara Eropa, Jepang dan Korsel.

Di antara tiga negara ini, Korsel kemungkinan yang akan keluar sebagai negara ke-4 dunia dalam membuat pesawat tempur siluman, karena R&D pesawat jet tempur siluman yang diusulkan dan dirancang Korsel lebih sederhana, terlihat seperti sebuah "semi-lift/setengah menggantung" yang didasarkan pada F-22 kecil, dari dasar ini Korsel mengatakan bahwa ini merupakan program R&D domestik Korsel. Bahkan untuk magazine/compartmen amunisi saja tidak mendesain sendiri, dan rudal udara-ke-udara langsung saja digantungkan di perut pesawat siluman ini. Memang tuntutan Korsel untuk kinerja dan persyaratan silumannya tidak terlalu besar dan ketat.

Karena alasan di atas ini ada ahli yang percaya bahwa Korsel dapat menggunakan dukungan teknologi AS, termasuk dari akumulasi pengalamanan industri penerbangan Korsel sendiri bisa dengan cepat menyelesaikan R&D pesawat siluman "semi-lift/setengah menggantung" ini.

Kedua negara ini semua merupakan negara Asia, jadi sebelumnya ada pandangan yang mengira di dan kawasan Asia ada 48 negara, mungkin ada 45 negara dianatarnya yang sepanjang hidupnya tidak mungkin bisa membuat pesawat tempur Gen-4.

Namun masih ada banyak negara Asia yang berpandangan dirinya tidak bisa membuat pesawat tempur siluman, namun akhirnya mereka hanya bisa menyerahkan PPT yang indah atau model yang indah.

Mengapa banyak negara ada yang "berilusi" bisa membuat jet tempur Gen-4?

R&D pesawat tempur Gen-4 tidak hanya sekedar model gambar yang sederhana, pertama harus memiliki SDM ahli, tidak memiliki desainer yang sesuai dan memadai, serta berpengalaman. Maka ingin melakukan R&D untuk pesawat tempur siluman pada dasarnya tidak akan mungkin.

Selain itu, masih diperlukan teknologi yang sesuai, dan teknologi ini memerlukan suatu akumulasi yang cukup komprehensif, harus ada pra-penelitian, tanpa pra-penelitian teknologi ini tidak mungkin kita dapat menguasainya. Dan tidak mungkin bisa melakukan R&D pesawat tempur Gen-4. Ditambah lagi harus memiliki dana anggaran yang besar.

Angggaran untuk membuat pesawat tempur Gen-4 sangat besar, bukan hanya puluhan milyar USD untuk bisa menghasilkan R&D pesawat tempur demikian, mereka memerlukan ratusan milyar USD, barulah memungkinkan untuk menghasilkan R&D pesawat tempur yang sesuai dengan kebutuhan.

Maka dari itu R&D pesawat tempur Gen-4 di banyak negara ingin menarik partner, jangan dikata hanya negara kecil atau sedang, bahkan untuk negara yang agak kuat kekuatan penerbangannya, untuk mandiri melakukan R&D pesawat tempur siluman Gen-4 juga akan mengalami kesulitan.

AS Saja Menarik Banyak Negara Partner

Seperti juga F-35 AS, mereka menarik partner sebanyak lebih dari 10 negara untuk mengembangkan bersama.

Membicarakan F-35, belakang ini nasib F-35 tampaknya kurang begitu baik, telah terjadi kecelakaan fatal di F-35B jatuh di dekat Pangkalan Udara Korps Marinir Beaufort di South Carolina pada hari Jumat 28 September 2018, setelah itu Pentagon mengumumkan semua F-35 di dunia supaya di-grounded dulu.

Tiga dinas militer AS dan militer internasional yang menerbangkan mesin tunggal F-35 semuanya membuat keputusan pada 11 Oktober 2018 untuk sementara menghentikan penerbangan sementara para penyelidik melakukan inspeksi seluruh armada untuk bagian yang salah - tabung bahan bakar di dalam mesin - menurut Joe Dellavedova, seorang juru bicara untuk Kantor Program Bersama F-35.

Sekitar $ 100 juta F-35 dibangun oleh Lockheed Martin; Pratt & Whitney memasok mesin.

Lebih dari 320 F-35 di seluruh dunia sekarang harus menjalani inspeksi, menurut sumber yang mengetahui program tersebut. Korps Marinir AS, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut memiliki ratusan F-35, keduanya terbang di benua Amerika Serikat dan dikerahkan di luar negeri seperti Inggris, Italia, Belanda, Turki, Australia, Norwegia, Israel, Jepang, dan Selatan Korea memiliki armada yang lebih kecil. Korps Marinir F-35 yang beroperasi dari kapal serbu amfibi USS Essex baru-baru ini menyerang sasaran Taliban di Afghanistan, serangan tempur pertama yang berhasil dilakukan AS oleh jet tersebut.

Kemudian dengan F-35 yang dibeli Australia, juga terungkap lapisan cat siluman sering terkelupas, setiap kali terbang harus dicat ulang sekali lagi.

Mengapa F-35 menjadi yang paling mahal membakar duit dan paling tidak stabil sebagai pesawat jet tempur Gen-4, apa arti dari keberadaan F-35 ini?

Ada ahli yang berpandangan, AS mengembangkan F-35, mereka mempunyai tujuan tertentu dan memiliki desain tertentu, meskipun kini masih ada beberapa masalah bahkan terjadi crash, bahkan ada masalah penting pada mesin pesawat, ada masalah pada sirip-sirp turbin. Namun ini bukanlah suatu yang sangat buruk, bahkan bagi mereka adalah suatu yang baik.

Mereka bisa mengambil keuntungan dari ini tanpa dalam medan perang, untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan pesawat ini, meskipun harus menghabiskan banyak uang.

Yang sering dikatakan orang sebagai rekayasa mancing ikan, namun mereka bisa memanfaatkan uang ini untuk terus melakukan perbaikan dan pengembangan. Maka F-35 bisa melalui dari kesalahan, memperbaiki kesalahan, dari membakar uang untuk membakar uang, atau apa yang dikatakan orang biarlah banyak penyakit. Namun ahli percaya bahwa program ini akan terus berlanjut, semua orang menggunakan waktu untuk menguji.

Pesawat Siluman Gen-4 Apakah Alutisista Berguna?

Ada yang mempertanyakan jika pesawat tempur Gen-4 akan mendominasi peperangan udara dalam jangka panjang di kemudian hari, mungkin sulit untuk memiliki peran besar di masa depan untuk waktu yang lama. Setidaknya dalam perang lokal dan konflik dalam beberapa tahun terakhir, masih lebih banyak menggunakan pesawat jet tempur Gen-3.

Lalu apa manfaat dari pesawat tempur siluman Gen-4? Ada beberapa orang memberi satu rumusan yang menarik sebagai berikut:

Dengan pesawat F-111 efek pertempuran dari satu serangannya setara dengan 100 kali serangan dengan menggunakan  45 unit pesawat B-17 dalam selama Perang Dunia II, yang berarti bahwa tujuan akhir dari pesawat tempur siluman adalah untuk menerapkan serangan darat yang efektif terhadap pihak lawan, bukan untuk pertempuran udara PK (Player Killing/dog fight).

Jadi apakah pesawat tempur siluman adalah pesawat yang benar-benar bersembunyi-sembunyi di medan perang dan menembakan beberapa bom? Apakah betul pesawat tempur siluman akan bertindak tidak seperti yang dilakukan pesawat tempur Gen-3 biasa?

Jet Tempur Siluman Buatan Konsorsium Eropa

Sumber: BAE Systems
Sumber: BAE Systems
Marilah kita membicarakan, Pesawat tempur paling canggih Eropa "Typhoon" . Kini R&D untuk pesawat tempur makin lama mahal, maka saat itu Jerman, Prancis, Spanyol dan Inggris bergabung sama-sama mengembangkan pesawat tempur Eropa-Eurofighter EF-2000 "Typhoon" pesawat tempur paling canggih di dunia, yang berkemampuan untuk udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan yang bisa digunakan bersamaan.

"Typhoon" sejak muncul di dunia, dengan dua mesin dan model tata letak sayap delta, sayap bebek, mobilitas tinggi, dan banyak peralatan elektronik, telah melampaui AS dan Rusia. Setelah mengalami perbaikan dan peningkatan hingga sekarang, menjadikan pesawat tempur Gen-3-setengah yang paling hebat dan multiguna saat ini.

Jet Tempur Siluman Buatan Rusia

Su-35, Yang telah dikemukan di atas merupakan pesawat Gen-3-setengah atau Gen-3, dan Su-35 telah membuat suatu pesawat generasi ke-3 baru.

Sumber: YouTube.com
Sumber: YouTube.com
Sukoi Rusia

Dibanding dengan AS dan Tiongkok, Rusia tampaknya relatif agak tertinggal selangkah untuk pesawat tempur Gen-4, hanya ada pepatah yang mengatakan, Yang keluar dari dalam Sukoi akan menganggetkan.

Kita bisa lihat Su-57 berkemampuan: Double invisible, supersonik, kemampuan manuver super, luas pandang yang lebar, badan pesawat besar, daya tempuh jauh, fuselage besar, daya muat bom yang besar, ini semua sebagai ciri khas dan tradisi dari pesawat Rusia. Pendek kata munculnya Su-57 meskipun lambat, tapi kelahirannya tidak buruk dan lemah alias ciamik.

Jet Tempur Siluman Buatan Tiongkok

J-10C telah dilakukan peningkatan Radar dan Sistem Avioniknya, sekarang dilengkapai dengan rudal jarak menengah PL-12, menurut perkiraan tidak lama lagi sudah bisa menggunakan rudal jarak jauh PL-13. Maka ini berarti bahwa J-10C dapat menyerang pesawat peringatan dini, yang jelas merupakan salah satu dari sedikit master dari pesawat sejenisnya.

J-16 dikembangkan oleh Sheyang Aircraft Corporation, merupakan pesawat pemukul kelas berat. Pesawat ini bisa berfokus pada menyerang sisi yang berlawanan. Dilengkapi radar dan mata fotolistrik (photoelectric sights) yang dilengkapi dengan pemindaian elektronik otomatis. Pada saat yang sama, bisa mengidentifikasi banyak target, dan mampu melakukan pertempuran udara di luar cakrawala dan berkemampuan menyerang udara-ke-darat dan udara-ke-permukaan laut yang kuat.

Konon, President Dassault pernah dengan serius mengatakan bahwa ini satu pesawat yang cantik dan bagus, produk mereka "Rafale" adalah contoh, Anda bisa  melihat orang tidak membuka filter, masih cantik. Kita bisa melihat "Rafale" ini memiliki tata letak aerodinamis yang sangat baik, dan telah dikembangkan berbagai model seperti pesawat berbasis kapal induk dan pengintaian. Ini juga merupakan platform untuk serangan nuklir udara Perancis, meskipun muatan bomnya sedikit kecil, tapi itu sudah memenuhi kebutuhan strategis dan taktis Prancis.

"FC-31" kemunculannya memiliki makna khusus, karena Tiongkok pada saat bersamaan mengembangkan dua jenis pesawat tempur Gen-4 dan ini belum ada sebelumnya.

Hanya netizen sering salah menyebutkan FC-31 disebut J-31. Tapi perlu diketahui, FC-31 saat ini hanya dianggap sebagai platform pesawat tempur Gen-4, sedang apa tujuan dan kegunaannya masih sedang diperdebat oleh para ahli.

Ada yang mengatakan dan cukup berarti, pesawat ini merupakan peningkatan dari FC-1 yang telah menjadi suatu jenis pesawat Tiongkok yang akan menjadi laris untuk versi ekspor.

Hal ini disebabkan, FC dicandakan dari singkatan dari Fat Cai = mendapat untung.

Jet Tempur Multi Role Buatan Lockheed Martin-AS

f-35-isreal-5c481985c112fe5e66126963.png
f-35-isreal-5c481985c112fe5e66126963.png
Sumber: The National Interest

Namun perlu dilihat, dengan terjadinya celakaan yang dialami pada F-35. Seperti yang kita ketahui bersama 20 tahunan sebelumnya F-22 sudah bisa mencapai indikator kinerja yang di-inginkan, tapi setelah ditrapkan di F-35, ternyata terjadi penurunan kinerja bukannya peningkatan.

Para ahli memperkirakan, ini tampaknya ini disebabkan karena sengaja mengorbankan kinerja beberapa yang ada pada dirinya sendiri. Untuk apa?

Sederhananya menginginkan mengejar  operasi sistemik dan operasi informasi, dan F-35 menjadi simpul penting dalam sistem militer besar. Seperti  peringatan dini, pusat komando, dan pemrosesan data secara keseluruhan dll.  Serangkaian peperangan informasi inilah yang ingin ditonjolkan, mungkin mereka menginginkan membangun model pertempuran udara baru di masa depan.

F-22 Raptor- AS 

F-22 "Raptor" semua telah cukup kenal, selama 20 tahunan pesawat ini adalah benchmark dari pesawat tempur Gen-4, hingga kini, meskipun bukan lagi sebagai yang terunggul untuk pesawat tempur Gen-4, namun akumulasi pengalaman dalam latihan, strategis dan taktis dalam peperangan merupakan yang paling kaya.

Pengalaman dalam Perang Suriah, telah mengkukuhkan pesawat ini adalah pesawat tempur Gen-4. Pesawat Gen-3 bak mesin penggiling.

J-20 "Weilong" Tiongkok

J-20 "Weilong"  tampaknya yang paling unggul dibandingkan dengan semua yang telah disebutkan di atas ini.  Dapat dikatakan J-20 diantara jet tempur Gen-4 yang ada sekarang, berfungsi paling lengkap, jumlah muat bom terbesar, dan kinerja keseluruhan adalah yang paling bagus, ini berkat kerja keras puluhan tahun telah dapat masuk ke era baru dengan terciptanya "Weilong."

Manfaat Jet Tempur Siluman

Meskipun belum pernah berpengalaman dalam perang yang sesunguhnya, namun untuk peperangan udara kelak, jet tempur siluman jelas akan merupakan andalan, bahkan akan menjadi suatu karakter baku.

Mungkin banyak yang akan mempertanyakan, bagi negara yang tidak memiliki jet tempur siluman harus bagaimana?

Mungkin ada yang mengusulkan, perang keroyokan, ada yang memberi contoh, Bahkan jika satu F-22 dapat mengalahkan 10 F-16, tapi 10 F-22 tidak akan memenangkan 100 F-16. Itu berarti kuantitas masih lebih penting daripada kualitas. Apakah betul pandangan ini?

Yang jelas kuantitas akan menjadi unggul di setiap waktu itu tidak dapat diremehkan, dan di peperangan udara kuantitas akan unggul, hal ini mungkin juga termasuk faktor-faktor dalam kesempurnaan sistem, tetapi yang perlu diperhatikan juga ada masalah lain: Sebuah negara yang tanpa memiliki pesawat tempur Gen-4 mungkin memiliki lebih sedikit peluang untuk memiliki lebih banyak pesawat tempur Gen-3 daripada yang memiliki pesawat tempur Gen-4. Mungkin kita bisa mendapatkan keuntungan dari kuantitas, tapi hal itu masih diragukan  juga kemungkinan kejadian seperti itu sangat kecil.

Jika kuantitas tidak bisa menenangkan, apakah pesawat Gen-3 itu benar-benar sangat tidak menguntungkan, karena dengan keunggulan pesawat Gen-4 tubuhnya tersembunyi (tidak bisa diditeksi), jika pesawat Gen-3 dan Gen-4 berhadapan dalam perang udara, pesawat Gen-4 dengan mudah bisa mendeteksi posisi pesawat Gen-3, dan menguncinya kemudian meluncurkan serangan rudal.

Maka dalam peperangan udara di luar horizon, maka pesawat siluman jelas akan mendapat keunggulan. Namun dalam perang udara dalam jarak pandang, apakah pesawat siluman masih bisa mendapat keunggulan? 

Dalam Pertempuran Udara (dog fight) seharusnya bagaimana?

Pada perang modern masa kini, semakin mengandalkan pasukan tempur udara, senjata teknologi paling maju secara bertahap diterapkan dalam pertempuran udara.

Munculnya rudal udara-ke-udara telah sepenuhnya membuka halaman baru dalam pertempuran udara modern.

Sebagai pemimpin di bidang ini AS pernah terjebak dalam dilema untuk waktu yang lama di masa lalu. Dan ini harus dimulai dari Perang Vietnam.

Pada abad lalu tahun 50an dan 60an, perkiraan "Senjata mesin pesawat tidak berguna" pernah sangat populer, dan AU-AS adalah pendukung yang kuat dalam hal ini. Di mata mereka, senjata mesin memiliki jarak tembak dekat dan lintasan lurus, dan hampir tidak ada nilai taktisnya.

Sumber: youtube.com
Sumber: youtube.com
Sebaliknya, rudal udara-ke-udara diatas ini, jangkauannya jauh, tingkat kecerdasannya relatif tinggi. sehingga menjadi yang sangat digunakan dalam pertempuran udara di masa depan.      

Saat sekarang pandangan ini tampaknya tidak salah, bahkan konsepnya cukup maju.   Memegang esensi pengembangan mode tempur udara di masa depan, tetapi orang Amerika telah melupakan esensi terpenting dari senjata dan peralatan, yang dapat diandalkan.     

Setelah Perang Vietnam meletus tidak lama, keluarlah pesawat tempur generasi baru AS,  F-4 Phanton yang digunakan di Perang Vietnam, pesawat tempur ini berbeda dari pesawat tempur sebelumnya, tidak dilengkapi dengan senjata mesin pada pesawat, hanya dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara. Termasuk juga rudal jarak menengah Sparrow yang dipandu dengan radar, dan bom jarak dekat yang dipandu infra red --- Rattle Snake.

Rudal ini jangkauannya berkisar dari beberapa kilometer hingga beberapa puluh kilometer. Bahkan AU-AS percaya bahwa mereka sepenuhnya mampu menembak musuh terlebih dahulu, dan musuh bisa ditembak jatuh lebih dahulu.

Namun dalam serangkaian pertempuran udara yang terjadi kemudian apa yang terjadi? tanpa ampun memberi AU-AS tamparan di wajahnya.

Seorang komandan AS yang bertanggung jawab atas komando darat pernah menggambarkan kesannya tentang pertempuran udara Vietnam. Setiap kali pertempuran udara dimulai, earphone selalu terdengar suara umpatan segala jenis kutukan dan keluhan dari pilot AS yang bertempur.

Ujung tombak mereka menunjuk ke rudal udara-ke-udara yang dibawa oleh para pesawat tempur mereka. Pada saat itu andalan mereka adalah rudal udara-ke-udara. Apakah memang benar-benar sangat buruk?

Dari data yang dirilis kemudian, kita dapat menemukan bahwa dalam Perang Vietnam, kinerja rudal udara-ke-udara AS tidak saja hanya buruk, tetapi sangat berantakan.

Dari 589 rudal yang ditembakan hanya kurang lebih 59 rudal mengenai sasaran, ini berarti hampir 530 rudal gagal, kalau tidak berfungsi baik atau tidak tahu kemana arahnya. Yang mengenai sasaran hanya kurang lebih 10%.

Pasca Perang Vietnam militer AS mulai menyadari bahwa rudal udara-ke udara tidak bisa diandalkan, maka secara bertahap diluncurkan kembali dan dipasang pod meriam yang dipasang secara eksternal untuk jet tempurnya. Maka sejak itu kinerja jet tempur AS barulah meningkat.

Meskipun telah mengalami pengalaman buruk berat, namun setelah perang, dengan keandalan rudal terus meningkat, rudal udara-ke-udara telah mejadi andalan pertempuran udara lagi.

Sebagian besar konsekuensi dari perang udara modern hampir semuanya dilakukan oleh rudal.  Ini membuktikan, nilai dari keberadaa rudal udara-ke-udara, justru karena inilah AU-AS hingga kini tetap mempertahan desain pod meriam untuk generasi baru jet tempur siluman.

Tujuan dari desain ini, adalah untuk persiapan jikalau semua instrument gagal, mereka masih memiliki senjata untuk digunakan.

Orang sering mengatakan sesuatu kemajuan atau peningkatan perlu adanya pengorbanan, tetapi untuk pesawat tempur yang matang dan dapat diandalkan, beberapa hal tidak boleh dengan suatu pengorbanan, karena begitu berkorban, berarti pengorabanan itu harus menggunakan darah para pejuang/pilot untuk mengisinya. 

Pelajaran yang berdarah-darah inilah yang menjadi kenyataan yang dihadapi orang Amerika secara paling intuitif di medan perang di Vietnam. 

Simbol Dari Industri Penerbangan 

Memang, pertempuran yang sebenarnya adalah batu ujian terbaik. Faktanya, kelahiran setiap generasi jet tempur tidak hanya menguji kemampuan manufaktur penerbangan suatu negara, tetapi juga menguji apakah itu benar untuk tren dan prediksi pengembangan di medan perang untuk masa depan. 

Ambil contoh pesawat jet tempur Gen-2, F-4 saat itu merupakan kekuatan utama AS. Pada saat itu, ada pepatah populer di bidang penerbangan dunia: terbang "lebih tinggi, lebih cepat, lebih cepat, lebih kuat (Higher, Faster and Stronger)"

Pada saat itu, pesawat jet tempur AS dan Uni Soviet, semua mengejar kecepatan ini, mereka ingin dengan mampu terbang lebih tinggi, lebih cepat untuk dapat memegang inisiatif di medan perang udara.

Marilah kita coba membandingkan disini: Kecepatan terbang pesawat penumpang biasa kecepatannya kurang lebih 900 km/jam kira-kira 0,8 Mach (kecepatan suara 1 mach = 1195 km/jam).

Jet tempur AS Gen-4 masa kini,  F-35 kecepatan terbangnya 1,6 Mach; F-22 = 2 Mach; F-4 = 2,5 Mach.

Pada era yang sama pesawat jet tempur Soviet Mig-25 kecepatan terbangnya sangat mencengankan dengan 3,2 Mach. Mig-25 dalam berusaha mengejar kecepatan ini, karena ingin menguasai kelebihan dan inisiatif di medan perang dengan terbang cepat.

Mig-25 ternyata berhasil berada dalam kecepatan penerbangan tertinggi, ketinggian penerbangan dan tingkat pendakian, dll. Dan telah menciptakan 20 rekor dunia, diantara 6 rekor hingga sekarang masih belum terpecahkan.    

Dan mengapa jet tempur Gen-4 masa kini, tidak dibuat lebih cepat seperti jet tempur Gen-2? Apakah jet tempur sekarang makin lama makin tidak dituntut kecepatan ini?   

Keunggulan kecepatan masih dibutuhkan, seperti Mig-25 yang cocok untuk terbang dengan kecepatan tinggi, namun belakangan diketahui pesawat semacam ini pada saat pertempuran udara cara terbaik adalah melarikan diri, karena terbangnya terlalu cepat ketika ditembak dengan rudal tidak mudah terkena tembak, tetapi lari dengan kecepatan tinggi berarti tidak memiliki kesempatan untuk mengambil insiatif menyerang. 

Cara terbaiknya hanya melarikan diri, ini berarti tidak memiliki kesempatan inisiatif membalas serangan, ketika terbang cepat tidak bisa lari kembali untuk membentuk serangan balik terhadap lawan. Ini apakah tidak memalukan? 

Dalam perang udara nyata, kebanyakan terjadi pada zona subsonik, yaitu pada 0,8 - 0,9 Mach dalam kisaran ini. Maka sering kita mengatakan terbang dalam kecepatan seperti ini begitu berbelok melingkar kedua belah pihak akan saling tidak terlihat siapapun, ini berarti kedua pihak sudah meninggalkan meda ruang perang udara.

Pertarungan udara di luar horizon cukup hanya berada pada kecepatan 1,4-1,5 Mach sudah cukup. Hal ini untuk memperhitungkan mobilitas pesawat, peluncuran senjata rudal, dan penghindaran dari serangan pihak lain. Tingkat ini lebih menguntungkan, jadi tidak terlalu perlu terlalu cepat. 

Maka kita dapat mengatakan, jika hanya mengejar kecepatan tapi hanya bisa terbang cepat dan tidak bisa bertempur, tidak bisa melakukan pertarungan udara, maka pesawat tempur ini akan kehilangan maknanya.     

Kenyataannya, jet tempur dari setiap era memiliki brandmark sendiri untuk kebutuhan pada zamannya.

Kita bisa melihat jet tempur Gen-2 semua mengejar kecepatan dan ketinggian, jet tempur Gen-3 mengejar fleksibilitas dan mudah bermanuver (flexible and maneuverable). Dan kini untuk jet tempur Gen-4 sifat siluman (stealth) menjadi yang dikejar AU semua negara. 

Tetapi bisakah dengan mengejar kemampuan tertinggi, lalu bisa mencapai efek yang diinginkan?      

Sumber: Urban Ghosts Media
Sumber: Urban Ghosts Media
Pada tahun 2016, DPR AS mengeluarkan undang-undang untuk menghancurkan atau memusnahkan  pesawat tempur siluman F-117 (Nighthawk). Pesawat tempur F-117 yang pernah memimpin di era-nya dihancurkan menjadi "puing" oleh excavator, membuat semua orang mengurut dada dan iba.

Sebagai generasi pertama di dunia pesawat tempur siluman F-117 "Nighthawk" pernah menjadi kebanggaan dari AU-AS.     

Pada 21 Desember 1989, ketika AS menyerang Panama,  F-117 pertama kali digunakan dalam perang nyata. Pada tahun 1991 saat Perang Teluk 42 pesawat F-117 melakukan misi atau sorties 1300 kali, 40% target penting dapat dihancurkan, sedang pesawat tidak ada satupun yang menjadi korban atau kehilangan dirinya, kinerja sungguh luar biasa.

"Nighthawk" menunjukan ketenarannya, menjadi satu-satunya yang bisa terhindar dari deteksi radar Irak, rekor bisa menembus pertahanan udara yang intensif. 

Tapi pada tahun 1999 pada Perang Kosovo, kebanggaan AS  dengan "Nighthawk" luluh dengan berhasil ditembak jatuh.

Tahun 27 Maret 1999 malam, seperti biasanya F-117 melakukan misi pengeboman, berhubung sebelumnya dalam pengeboman berjalan dengan sangat lancar, misi F-117 tidak disertakan pesawat pelindungan pendamping lainnya, akibatnya setelah melakukan misinya dan terbang kembali, alarm radar F-117 tiba-tiba berdering, dan kemudian ledakan keras,  F-117 tertembak jatuh. 

Ternyata karena rute dan altitude F-117 tidak berubah, terbang dengan kecepatan subsonik, akhirnya bisa terdeteksi oleh radar Republik Federal Yugoslavia, dikunci dan tertembak jatuh.   

Sejak itu, F-117 tidak digunakan dalam perang nyata lagi. Pada tahun 2008, militer AS mengumumkan F-117 dengan resmi dikeluarkan dari daftar alutsista AS, maka karirnya berakhir disini.

Ada yang mengatakan bahwa F-117 seharus bisa tidak tertembak jatuh, tetapi karena terlalu mengejar sifat silumannya (stealth), telah mengorbankan pergerakan atau monuveritas, dan beban dari pesawat tempur yang hanya dapat melakukan misi pengeboman pada malam hari. Sehingga akhir menimbulkan masalah dalam medan perang.    

Tetapi apakah benar-benar perlu untuk membalikkan objek?

Seperti apa yang telah dituliskan di muka tentang Mig-25, yang kecepatannya mencengankan hingga 3,2 Mach, ketika hanya kecepatan saja yang dikejar. Tetapi apakah benar-benar diperlukan untuk membalikkan objek?  

Setelah bermain dengan ekstrem, ternyata menemukan penggunaan yang tidak terduga. Karena terbang lebih cepat dari rudal, Mig-25 mengambil tugas pengintaian intelijen. Di medan perang tidak ada tempat yang didatangi bisa  tanpa bayangan dan  pergi tanpa jejak, dan lawan akan dibuat tidak berdaya.   

Jadi untuk pesawat tempur, yang penting itu mengembangkan jet tempur yang serba seimbang dengan cara yang seimbang, atau membuat pedang yang tersesat, atau lebih penting untuk memainkan aspek kinerja tertentu hingga ekstrem?

Jadi jika targetnya hanya pengejaran utama dari indikator tertentu, kemungkinan tidak akan menjadi arus utama dalam pengembangan pesawat jet tempur di masa depan.

Dulu kita perna tahu, ketika Uni Soviet merancang pesawat tempur, memang mengejar indikator individual tertentu lebih dominan. Tapi kita bisa melihat pada medan perang yang sesungguhnya, kinerjanya ternyata tidak begitu bagus.  

Sebaliknya ketika Uni Soviet merancang pesawat tempur Gen-3, lebih ada pertimbangan seksama atau lebih menitik beratkan model yang lebih keseimbangan seperti AS saat merancang F-16, F-15, termasuk seri Su-27 Uni Soviet atau termasuk seri Mig-29 Rusia.  Ini semua benar-benar model jet tempur yang sesungguhnya.  Maka kesimbangan adalah yang terpenting.

Karena keseimbangan berarti memiliki lebih banyak fitur dan fungsi, karena pada medan perang yang akan datang di abad ke-21 ini, akan lebih komplek dan banyak perubahan. Jika pengejaran indikator tunggal lebih kuat, dan indikator lain lebih lemah, maka jet tempur ini tidak akan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan medan perang pada abad ke-21 yang komplek ini.  

Tapi ada ahli dan pengamat yang berpandangan lain, setiap desainer mengejar yang terbaik, dan ketika ada teknologi baru muncul di pesawat, apa yang sebenarnya dikejar adalah yang terbaik dalam kinerja. 

Tentu saja, ketika teknologi ini menjadi matang, beberapa kekurangan yang muncul pertama kali akan secara bertahap menguat. Pada saat itu kita akan melihat generasi pesawat baru yang lebih seimbang muncul.  

Ini adalah kasus dengan pesawat pengejaran indikator tunggal, jadi itu harus sama jika berasal dari sistem tempur udara. Penguatan sistem tempur udara tidak berarti bahwa permintaan untuk mengejar akhir dari indikator kinerja tertentu menurun. Faktanya, baik sistem pertarungan udara dan beberapa kinerja tertinggi pesawat adalah tujuan yang dikejar oleh para desainer.

Setelah dapat membentuk yang terbaik dalam beberapa aspek, keunggulan ini yang akan langsung diterjemahkan menjadi keuntungan atau keunggulan bagi taktik hebat dalam pertempuran.

Dari sini kita dapat melihat suatu fakta, perkembangan seluruh industri penerbangan, yang merupakan proses pengejaran terus menerus adalah untuk yang tertinggi.    

Seperti yang baru kita bicarakan di atas, sebelumnya yang dikejar kecepatan, siluman, tapi sekarang kita menyadari itu mungkin berjalan pada jalur yang salah dan kelokan, namun yang lebih nyata adalah pengejarannya di setiap periode, menghasilkan hal-hal yang paling klasik dari periode itu. 

Klasik yang satu ini berjalan melalui pengembangan dan evolusi dari seluruh sejarah penerbangan. Pengejaran ini sama untuk sektor industri maju. 

Apa tren perkembangan jet tempur generasi berikutnya?

Yang disebut pesawat jet tempur Gen-5 dan Gen-6, jika dilihat dari perkembangan jalur teknologi sekarang, jalan teknologi pesawat generasi berikutnya oleh para ahli diperkirakan akan ada tiga pendekatan: 

Pendekatan pertama, atas dasar pesawat jet tempur Gen-4 yang ada lebih dikembangkan dan disempurnakan. Misalnya mencapai stealth/siluman dengan spektrum penuh. Merelisasikan kinerja supersonik yang lebih baik dll.

Pendekatan kedua, mampu terbang ke altitude lebih tinggi, dengan kecepatan tinggi pada kecepatan supersonik ke tingkat yang lebih besar, dapat memasuki pinggiran ruang angkasa dan bahkan masuk ke ruang angkasa. Atau pesawat kategori seperti ini bisa disebut sebagai Pesawat Tempur Kedirgantaraan.

Pendekatan ketiga, teknologi pesawat tempur nir awak.

Tentu saja, ketiga pendekatan teknis di atas ini, tidak saling eksklusif, yaitu, ketika benar-benar dibentuk menjadi generasi berikutnya, mungkin model pesawat tempur Gen-4 yang lebih lengkap atau tak berawak, atau mungkin pesawat kedigantaraan yang dihumanisasikan.  Itu adalah superposisi dari ketiga fitur teknis ini.    

Apakah pertempuran udara di masa depan akan didominasi oleh pesawat berawak atau drone? Dapatkah teknologi kecerdasan buatan sepenuhnya menggantikan pilot?

Dari perspektif jangka panjang, pesawat jet tempur masa depan harusnya sudah tidak berawak. Tren terkait pesawat tak berawak, meskipun kecerdasan buatan UAV saat ini tidak cukup tinggi, tidak cukup pintar dan masih mahal, tetapi dengan perkembangan kecerdasan buatan di masa depan, dengan peningkatan kecerdasan buatan akan lebih sempurna, di masa depan pesawat tempur tak berawak dipastikan akan sangat kuat dan dominan serta mampu merebut keunggulan udara. . Setiap negara harus memiliki kemampuan yang kuat untuk merebut keunggulan udara jika tidak ingin dikuasai negara lain.  

Misalnya, dalam film laris Hollywood "Top Secret Flight", pesawat Eddie yang memiliki kemampuan untuk melakukan pertempuran udara semacam ini. Kiranya ini mungkin  akan terjadi beberapa dekade atau dua puluh tahun lagi.

Kemudian drone Eddie dalam "Top Secret Flight" bisa terbang ke medan perang nyata, menjadi senjata ajaib untuk pertempuran udara nyata ini. Menjadi senjata ajaib untuk jenis pertempuran udara nyata.

Tidak hanya bisa menyerang target di laut, tetapi juga menyerang target di darat dan menargetkan pesawat tempur berawak yang dipiloti manusia, memiliki kemampuan berburu dan memangsa yang kuat.    

Jadi, jika terjadi kekuatan militer demkian berhasil dikembangkan dan kekuatan tempurnya menjadi sangat kuat, terutama drone dengan kemampuan tempur udara yang sangat baik.   Maka seluruh mode pertempuran udara dapat dikatakan akan ada perubahan yang mengguncang bumi. Sehingga kesenjangan antara negara yang kuat dan yang lemah akan menjadi semakin jelas.    

Sehingga pesawat tempur nir awak atau drone dapat menyapu medan perang masa depan. Jadi apa yang akan terjadi pada pertempuran udara di masa depan?

Dalam perkembangan masa depan industri penerbangan dan masa depan pertempuran udara, tampaknya akan masih akan multi-species dan multi-alutsista, dan dalam bentuk pertempuran kooperasi multi-operator dan multi-bersenjata. Dan bisa juga menggunakan bentuk sistem operasi (form of system operations).

Apakah itu?   Di bawah komando terpadu dari pesawat peringatan dini udara, secara komprehensif mengoordinasikan kemampuan tempur berbagai pasukan tempur di udara, memaksimalkan kekuatan mereka dan mengatasi kekurangan, dan mengkoordinasikan dalam satu bentuk suatu kesatuan yang kuat untuk memukul lawan. Sehingga menjadi satu kekuatan yang tak terkalahkan.

Apa Peran Pesawat Siluman Dalam Medan Perang 

Dalam peperangan udara pesawat siluman bisa bertugas menghacurkan pesawat yang akan menghadang misi, kemudian menyelusup ke wilayah lawan sebelum diketahui lawan atau pada sebelum terakhir diketahui lawan, menyerang dan menghancurkan pertahanan lawan penting yang ada di darat. Kemudian dengan cepat-cepat lari keluar, sisa misi deserahkan kepada pesawat tempur biasa yang bukan siluman untuk menyelesaikan sisa misi selanjutnya.

Jadi pesawat siluman merupakan ujung tombak atau pelopor yang sangat penting dalam melakukan misi pertempuran, juga suatu kekuatan penting dalam penyerangan. Jika tanpa pesawat siluman, penyerangan atau misinya akan menjadi pasif. Kemungkinan ujung tombak penyerangan bisa saja tertembak oleh pesawat siluman pihak lawan. Yang akan berakibat pada keseluruhan misi terpengaruh besar sekali.

Dahulu banyak kalangan militer mengharapkan pada pesawat terbang agar bisa terbang, kemudian berevolusi menjadi pesawat tempur. Selanjutnya orang mengharap pesawat bisa terbang lebih cepat, lebih lincah, bersifat siluman dan lebih smart atau cedas, selalu berharap bahwa pesawat akan menunjukkan keadaan ekstrim yang berbeda dalam periode yang berbeda, justru jenis ekstrim yang demikian yang akan benar-benar menggerakkan industri penerbangan, yang terus bergerak untuk maju ke depan.

Sehingga pengamat terus mengamati adanya suatu kejutan dan estrim berikutnya, yang menjadi tantangan baru untuk ditrapkan pada pesawat generasi berikutnya. Seiring ingin melihat perkembangan pesawat tempur Gen-5 dan Gen-6 yang akan datang.  (baca: Bagaimana Industri Penerbangan Tiongkok Dapat Mengejar Ketertinggalan dari Barat dan AS  )

Namun ini semua adalah pemborosan uang dan sekaligus juga memacu perkembangan teknologi yang bisa juga ditrapkan untuk misi-misi damai dan pembangunan kemanusiaan.....

Penulis menulis uraian diatas untuk memberi gambaran kepada yang memdambakan kedamaian di dunia, bahwa betapa mahal dan borosnya pengembangan alutsista, sehingga jika dana dan energi ini digunakan untuk membangun misi-misi kemanusiaan akan sangat-sangat berarti bagi kesejahteraan manusia.  Semoga  manusia bisa cepat sadar...... Damai itu Indah......

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

  1. https://science.howstuffworks.com/question69.htm
  2. https://www.reuters.com/article/us-south-carolina-crash-military/f-35-fighter-jet-crashes-in-south-carolina-pilot-ejects-idUSKCN1M82H2
  3. https://www.youtube.com/watch?v=LVjhSLzHBKo
  4. https://www.cnbc.com/2018/10/11/pentagon-grounds-all-f-35in-wake-of-south-carolina-crash.html
  5. https://abcnews.go.com/beta-story-container/US/cutting-edge-35-stealth-fighter-crashes-south-carolina/story?id=58152917
  6. https://www.eurofighter.com/
  7. https://www.scmp.com/news/china/diplomacy-defence/article/2157275/powerful-dragon-v-raptor-how-chinas-j-20-stealth
  8. http://www.thedrive.com/the-war-zone/6673/chinas-highly-evolved-fc-31-stealth-fighter-makes-its-first-flight
  9. https://www.businessinsider.com/heres-how-the-f-22-raptor-compares-to-chinas-j-20-stealth-fighter-2018-7/?IR=T/#cost-7
  10. https://www.businessinsider.sg/comparison-of-f-22-su-57-and-j-20-stealth-planes-2018-3/?r=US&IR=T

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun