Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pesawat Tempur Siluman (Stealth) Alutsista Kebutuhan atau Barang Mewah?

23 Januari 2019   14:43 Diperbarui: 23 Januari 2019   14:57 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya bisa menyerang target di laut, tetapi juga menyerang target di darat dan menargetkan pesawat tempur berawak yang dipiloti manusia, memiliki kemampuan berburu dan memangsa yang kuat.    

Jadi, jika terjadi kekuatan militer demkian berhasil dikembangkan dan kekuatan tempurnya menjadi sangat kuat, terutama drone dengan kemampuan tempur udara yang sangat baik.   Maka seluruh mode pertempuran udara dapat dikatakan akan ada perubahan yang mengguncang bumi. Sehingga kesenjangan antara negara yang kuat dan yang lemah akan menjadi semakin jelas.    

Sehingga pesawat tempur nir awak atau drone dapat menyapu medan perang masa depan. Jadi apa yang akan terjadi pada pertempuran udara di masa depan?

Dalam perkembangan masa depan industri penerbangan dan masa depan pertempuran udara, tampaknya akan masih akan multi-species dan multi-alutsista, dan dalam bentuk pertempuran kooperasi multi-operator dan multi-bersenjata. Dan bisa juga menggunakan bentuk sistem operasi (form of system operations).

Apakah itu?   Di bawah komando terpadu dari pesawat peringatan dini udara, secara komprehensif mengoordinasikan kemampuan tempur berbagai pasukan tempur di udara, memaksimalkan kekuatan mereka dan mengatasi kekurangan, dan mengkoordinasikan dalam satu bentuk suatu kesatuan yang kuat untuk memukul lawan. Sehingga menjadi satu kekuatan yang tak terkalahkan.

Apa Peran Pesawat Siluman Dalam Medan Perang 


Dalam peperangan udara pesawat siluman bisa bertugas menghacurkan pesawat yang akan menghadang misi, kemudian menyelusup ke wilayah lawan sebelum diketahui lawan atau pada sebelum terakhir diketahui lawan, menyerang dan menghancurkan pertahanan lawan penting yang ada di darat. Kemudian dengan cepat-cepat lari keluar, sisa misi deserahkan kepada pesawat tempur biasa yang bukan siluman untuk menyelesaikan sisa misi selanjutnya.

Jadi pesawat siluman merupakan ujung tombak atau pelopor yang sangat penting dalam melakukan misi pertempuran, juga suatu kekuatan penting dalam penyerangan. Jika tanpa pesawat siluman, penyerangan atau misinya akan menjadi pasif. Kemungkinan ujung tombak penyerangan bisa saja tertembak oleh pesawat siluman pihak lawan. Yang akan berakibat pada keseluruhan misi terpengaruh besar sekali.

Dahulu banyak kalangan militer mengharapkan pada pesawat terbang agar bisa terbang, kemudian berevolusi menjadi pesawat tempur. Selanjutnya orang mengharap pesawat bisa terbang lebih cepat, lebih lincah, bersifat siluman dan lebih smart atau cedas, selalu berharap bahwa pesawat akan menunjukkan keadaan ekstrim yang berbeda dalam periode yang berbeda, justru jenis ekstrim yang demikian yang akan benar-benar menggerakkan industri penerbangan, yang terus bergerak untuk maju ke depan.

Sehingga pengamat terus mengamati adanya suatu kejutan dan estrim berikutnya, yang menjadi tantangan baru untuk ditrapkan pada pesawat generasi berikutnya. Seiring ingin melihat perkembangan pesawat tempur Gen-5 dan Gen-6 yang akan datang.  (baca: Bagaimana Industri Penerbangan Tiongkok Dapat Mengejar Ketertinggalan dari Barat dan AS  )

Namun ini semua adalah pemborosan uang dan sekaligus juga memacu perkembangan teknologi yang bisa juga ditrapkan untuk misi-misi damai dan pembangunan kemanusiaan.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun