Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Raja Kegelapan

21 September 2018   05:53 Diperbarui: 21 September 2018   16:37 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sang malam menjelang.. ini adalah saat yang aku tunggu,
Saat dimana banyak raga-raga tergeletak tanpa daya
Saat dimana jiwa-jiwa berkelana di alam tak berbatas
Menembus lintas waktu dan dunia
Melayang tanpa arah laksana daun terhempas bayu

Sang malam yang menghanyutkan..
Ini adalah saat tubuhmu tak kuasa hempaskanku,
Di saat sayap-sayap ku mendaratkan diriku di hamparan kulit lembutmu
Liarku terbangkitkan oleh putih mu, oleh aroma tubuhmu, oleh merahnya darahmu yang samar terlihat dari bening kulitmu

Tak kuasa aku menahan hasrat, tuk menghirup wangi tubuhmu, menghisap pekatnya darah di kulitmu, yang perlahan mulai memerah karenanya

Tidak. Aku tidaklah sekejam rentenir yang menghisap harta para petani dan nelayan.
Tidak. Aku tidak sekejam para koruptor yang menyedot habis uang-uang rakyat
Dan aku bukanlah sebangsa vampir yang menghisap darah manusia sampai kering

Aku hanyalah makhluk yang kau anggap lemah
Tapi tak mampu kau taklukkan dikeremangan malam
Yang membuatmu melenguh kala diriku menjamah sekujur tubuhmu
Hanya tanganmu yang sia saat sesekali coba menepis

Aku lah sang raja kegelapan
Aku lah penguasa malam-malammu
Aku lah yang kau panggil si nyamuk nakal
Yang akan terus mengganggu di tidur lelapmu

Tangerang, September 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun