Sang malam menjelang.. ini adalah saat yang aku tunggu,
Saat dimana banyak raga-raga tergeletak tanpa daya
Saat dimana jiwa-jiwa berkelana di alam tak berbatas
Menembus lintas waktu dan dunia
Melayang tanpa arah laksana daun terhempas bayu
Sang malam yang menghanyutkan..
Ini adalah saat tubuhmu tak kuasa hempaskanku,
Di saat sayap-sayap ku mendaratkan diriku di hamparan kulit lembutmu
Liarku terbangkitkan oleh putih mu, oleh aroma tubuhmu, oleh merahnya darahmu yang samar terlihat dari bening kulitmu
Tak kuasa aku menahan hasrat, tuk menghirup wangi tubuhmu, menghisap pekatnya darah di kulitmu, yang perlahan mulai memerah karenanya
Tidak. Aku tidaklah sekejam rentenir yang menghisap harta para petani dan nelayan.
Tidak. Aku tidak sekejam para koruptor yang menyedot habis uang-uang rakyat
Dan aku bukanlah sebangsa vampir yang menghisap darah manusia sampai kering
Aku hanyalah makhluk yang kau anggap lemah
Tapi tak mampu kau taklukkan dikeremangan malam
Yang membuatmu melenguh kala diriku menjamah sekujur tubuhmu
Hanya tanganmu yang sia saat sesekali coba menepis
Aku lah sang raja kegelapan
Aku lah penguasa malam-malammu
Aku lah yang kau panggil si nyamuk nakal
Yang akan terus mengganggu di tidur lelapmu
Tangerang, September 2018