Mohon tunggu...
Ari Manangin
Ari Manangin Mohon Tunggu... Editor - Penulis Ulung

Catatan Pena, dari Bumi Nusantara North Celebes

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cahaya di Tengah Kegelapan

28 Maret 2024   11:15 Diperbarui: 28 Maret 2024   11:18 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah desa kecil yang terpencil, hiduplah seorang anak yatim bernama Ali. Ali adalah anak yang ceria meskipun hidup dalam keterbatasan. 

Dia tinggal bersama neneknya yang baik hati, tetapi kehidupan mereka tidak pernah mudah. Di musim panas yang terik itu, saat Bulan Ramadhan datang, desa itu seperti dipenuhi dengan kegelapan.

Air yang seharusnya mengalir dari sumur desa kering. Tanaman yang seharusnya subur layu dan mati. 

Penduduk desa terpaksa menghadapi krisis makanan dan air yang parah. Namun, di tengah keadaan yang suram itu, ada cahaya kecil yang terus bersinar.

Ali tidak pernah kehilangan semangatnya meskipun keadaan sulit. Setiap hari, dia bangun lebih awal dari waktu sahur untuk mencari tetes-tetes air yang tersisa di sumur, memastikan neneknya dan tetangga mereka memiliki air untuk memasak dan berbuka. 

Dia juga tidak pernah lupa menyisihkan sedikit makanan untuk diberikan kepada mereka yang lebih membutuhkan di desa.

Suatu malam, ketika bulan purnama menerangi langit, Ali pergi ke lereng bukit yang indah untuk melakukan shalat tarawih seorang diri. 

Di sana, di bawah cahaya bulan, dia merasa dekat dengan Allah, dan dia mohon agar desanya diberkahi dengan hujan yang ditunggu-tunggu.

Saat dia sedang dalam sujudnya, tiba-tiba awan hitam mulai menggumpal di langit. Angin berhembus kencang, dan tetesan air mulai turun dari langit yang telah lama kering. 

Desa yang telah terlupakan oleh hujan selama berbulan-bulan akhirnya menerima karunia dari langit.

Keesokan harinya, desa itu menjadi hidup kembali. Tanaman-tanaman mulai tumbuh kembali, sumur-sumur desa mulai mengalirkan air bersih, dan wajah-wajah penduduk desa berseri-seri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun