Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Khoirun Nas Anfa'uhum Linnnas

Penulis Novel Islami, Welcome Back to School. Penulis Kumpulan Puisi, Jiwa-Jiwa Penggerak. Belajar Menulis untuk Terus Bisa Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Embun Pagi

29 Februari 2024   08:17 Diperbarui: 29 Februari 2024   08:29 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

***

Embun pagi masih memeluk erat pada daun-daun pohon pinggir jalan

Bekas hujan tadi malam membasahinya, dan membuat jalan berlubang air menggenang

Baca juga: Teman Perjalanan

Bila tidak hati-hati berjalan akan membuat emosi semua orang

Hanya embun pagi di hati, merubah di sekelilingnya berbuah iman dan aman

***

Baca juga: Hujan

Mentari telah menampakkan sinarnya, memberi semangat kehidupan; harapan penduduk bumi

Embun pagi mulai sirna, menyatu dalam daun dan hati; menjadi-mencipta energi

Cakrawala telah bercahaya untuk tumbuhan seluruh dunia, berbunga dan berbuah; memberi manfaat pada manusia 

Pun manusia kian bergerak memberikan kemanfaatan kepada sesama 

Baca juga: Pagi Ini

***

Biarkanlah embun pagi di dalam hati, memberi kesejukan tiap hari

Biar pun sirna, kesejukannya membekas dalam sanubari

Menyiram api amarah, karena emosi

Memberi kebahagiaan sampai nafas terhenti 

***

Surabaya, 29 Februari 2024
Oleh: M. Abd. Rahim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun