Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ketika Media Sosial Mampu Mengusir Kebosanan Sekaligus Memuakkan

24 Februari 2023   11:58 Diperbarui: 26 Februari 2023   23:23 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih orang zaman sekarang yang tidak punya media sosial (medsos)? 

Ada, tapi tidak banyak. Apalagi sejak munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang mengandalkan koneksi internet, kepemilikan gawai dan akun medsos. 

Mengecek medsos sudah menjadi kegiatan harian yang tidak bisa dilewatkan. Sehari tidak membuka medsos rasanya seperti jadi orang paling kudet sedunia. Sebab, tren-tren baru cepat sekali muncul dan berganti. Beberapa orang kadang merasa kewalahan untuk mengikuti perubahan tren dunia maya yang semakin cepat dan tak terkejar. 

Awal tahun 2000-an, Friendster menjadi medsos yang booming dan banyak digandrungi orang. 

Kemudian berturut-turut muncul Facebook, Twitter, Instagram sampai sekarang jagad per-medsos-an dikuasai oleh TikTok. 

Di kala senggang atau di sela-sela padatnya rutinitas, gulir-gulir medsos bisa jadi hiburan dan selingan yang menyenangkan. Ketika kamu sedang menunggu seseorang, berselancar di linimasa medsos dapat menyelamatkanmu dari kebosanan. Setidaknya ada sesuatu yang kamu kerjakan ketimbang hanya bengong atau mondar-mandir kayak setrikaan. 

Tapi ada kalanya juga medsos menjadi tempat yang membosankan bahkan dalam kadar tertentu memuakkan. 

Sebuah artikel di vice.com membuktikannya. Meski hal ini terjadi di semua jejaring sosial, yang paling kentara adalah di Instagram, di mana sekarang pengguna lebih suka update keseharian mereka apa adanya di InstaStory dan sudah malas mengkurasi profil se-oke mungkin. 

Perubahan cara dan perilaku pengguna medsos seiring berkembangnya kepentingan individu ditengarai membuat mereka mencari platform lain yang mampu memberi kesenangan serupa. 

Biz Sherbet, editor budaya Digital Fairy, agensi kreatif yang berfokus pada budaya anak muda di internet, mengatakan bahwa orang yang jarang main medsos tak selalu berarti mereka menghabiskan lebih banyak waktu di dunia nyata. Mereka hanya lebih suka berbaur di platform yang mengakomodasi minat mereka seperti Twitch dan Discord.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun