Tumben Mas Dab dan Mas Gondez sedang khusyuk di toko buku bekas di daerah Terban, Jokja. Toko bernama "Rumah Buku Lama" itu terletak di gang sempit di dekat pasar tradisional.Â
Dindingnya berwarna kuning tua, pintunya berderit ketika dibuka, dan tercium bau kertas yang sudah dimakan usia dari dalam toko. "Wah kok sepi amat ya," bisik Mas Gondez sambil melirik tumpukan buku di sudut toko.
Mas Dab mengangguk. "Iya, tapi banyak buku yang unik. Kita cari buku soal teori sosial ya?"
Mereka pun menggali tumpukan buku di sudut toko yang paling jauh. Debu melayang ketika Mas Dab mengangkat tumpukan buku lama.Â
Mas Gondez terpaksa menepuk-nepuk buku dengan kain lap yang dibawanya. Tiba-tiba, di antara tumpukan buku lama, Mas Dab menemukan buku dengan sampul berwarna cokelat tua bertuliskan "Concepts in the Social Sciences: Discourse" karya David Howarth.Â
Buku lama bersampulnya sederhana. Tanpa gambaran yang mencolok, cover-nya hanya bertuliskan judul dengan huruf kecil.
"Mas Gondez, lihat ini!" seru Mas Dab sambil menunjukkan buku itu. Mas Gondez mendekat. "Judulnya aneh. 'Discourse' itu apa sih?"
Mas Dab pun mengangkat bahunya. "Aku juga gak tau. Tapi kayaknya buku tentang konsep-konsep dalam ilmu sosial."
Bagi mereka sebagai mahasiswa baru di mBulaksumur, judul buku itu terlalu mengawang. Mas Gondez menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Â
"Mungkin tentang cara orang berkomunikasi atau sesuatu yang berkaitan dengan bahasa?"