Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teori Risuh

4 Agustus 2025   00:00 Diperbarui: 3 Agustus 2025   22:57 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

kemarilah

pohon palem di luar jendelaku
kekadang gundul
tetiba penuh dedaunan
banyak hal sebenarnya
langit pun berubah
baru saja
warna putih mengancam

kekadang
tak ada burung
aku sudah di sini selamanya, sungguh—
mengawasi, menunggu penuh dahaga

mungkin tak banyak tampak
tapi kau akan menyimak
kisah-kisahnya tak terbatas letak
seperti cahaya
ketika aku menjulurkan leher ke kiri sedikit
matahari entah berdarah atau tak jerit

hari ini jalanan berurat garam
dulu bulan menatap balik ke arahku,
kosong dan tak kenal ampun
sepenuh rindu dendam

kekadang alir air mata
tetapi ada juga uang logam
dan gelas-gelas susu
ibu-ibu ompong

jalan setapak berlimpah
aroma jeruk nipis
garut jepang menggelap, lunak, hilang

aku pernah melihat seorang wanita Muslim
berjalan diterpa angin
burkanya bagai kain kafan terbang
lalu langit di atas kepalanya
mendung karena burung-burung

kemarilah

aku akan berusaha melindungimu
pernahku menyaksikan orang-orang kelaparan
di sepanjang jalan dan zaman
separuh tersesat
lalu melahap diri mereka sendiri
bagaikan ouroboros

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun