Kesadaran ini penting agar kebaikan tidak punah, tetapi tetap hidup dalam bentuk yang lebih relevan dengan zaman. Jika dulu kebaikan dilakukan tanpa banyak pikir, kini kebaikan harus berjalan seiring dengan sensitivitas sosial.
Mungkin, inilah evolusi kebaikan yang sedang kita jalani. Bukan berarti orang-orang sekarang kurang tulus, tetapi situasi sosial yang lebih kompleks membuat kebaikan harus "berstrategi."
Penutup
Pada akhirnya, random act of kindness tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial kita. Dunia yang semakin keras justru membutuhkan lebih banyak kebaikan, meski dengan risiko salah paham. Tanpa kebaikan, ruang publik hanya akan dipenuhi wajah-wajah lelah tanpa kehangatan.
Memang, kita tidak bisa lagi melakukan kebaikan dengan sebebas dulu. Ada aturan tak tertulis yang harus dipatuhi, ada kehati-hatian yang harus dijaga. Tetapi, itu tidak seharusnya membuat kita berhenti. Justru, tantangan ini mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam menolong.
Kebaikan yang adaptif adalah kebaikan yang tetap tulus, tetapi peka terhadap kondisi sekitar. Dengan begitu, kita bisa menjaga agar niat baik tidak berubah jadi bumerang.
Barangkali, itulah makna sejati dari random act of kindness di era modern: bukan sekadar memberi, tetapi juga mengerti. Mengerti situasi, mengerti batas, dan mengerti cara agar kebaikan benar-benar sampai.
Mari kita tetap menebar kebaikan, sekecil apa pun, dengan hati-hati namun tetap tulus. Karena di tengah dunia yang serba curiga, kebaikanlah yang justru bisa mengembalikan rasa percaya kita kepada sesama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI