Yang lebih penting lagi, semua sistem ini sebaiknya disepakati bersama antara pemilik dan karyawan. Proses dialog ini penting agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau diperlakukan tidak adil.
Masalah lain yang sering muncul adalah soal keadilan penilaian. Dalam usaha yang pekerjanya sedikit, pemberian insentif secara subjektif bisa menimbulkan kecemburuan.Â
Oleh karena itu, penting bagi pemilik usaha untuk menetapkan indikator yang jelas. Misalnya, insentif diberikan jika target harian tercapai, atau jika tidak ada pelanggan yang komplain selama seminggu penuh. Penilaian berbasis fakta ini akan membantu menjaga objektivitas dan menghindari konflik internal.
Sistem insentif yang baik tidak hanya memberikan penghargaan, tetapi juga membangun budaya kerja yang sehat. Karyawan akan lebih peduli terhadap kualitas pelayanan, kebersihan tempat kerja, dan keharmonisan tim.Â
Mereka tahu bahwa semua itu akan berdampak pada apa yang mereka terima. Di sisi lain, pemilik usaha pun akan terbantu karena operasional usaha berjalan lebih lancar, pelanggan lebih puas, dan citra usaha makin positif. Semua ini adalah hasil dari sistem kerja yang didasarkan pada rasa saling menghargai.
Kini, ketika UMKM menjadi salah satu fokus utama pembangunan ekonomi nasional, sudah waktunya kita tidak hanya berbicara soal peningkatan modal atau ekspansi pasar. Kita juga harus bicara soal tata kelola kerja yang manusiawi dan berkeadilan.Â
Insentif adalah bagian dari itu. Meskipun sederhana, ia adalah simbol bahwa kerja keras tidak boleh diabaikan, bahwa usaha sekecil apa pun harus tetap punya standar etika dalam memperlakukan para pekerjanya.
Sering kali, pemilik UMKM merasa bahwa sistem semacam ini hanya cocok untuk perusahaan besar. Padahal, justru dari usaha kecil inilah kita bisa membentuk budaya kerja yang lebih baik.Â
Ketika sebuah usaha kecil menunjukkan bahwa ia mampu memberikan penghargaan kepada pekerjanya, maka ia sedang memberi contoh bahwa skala bukanlah penghalang untuk bersikap adil.Â
Bahkan, nilai-nilai keadilan dan penghargaan ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang kini makin peduli terhadap praktik bisnis yang etis.
Pemerintah daerah dan lembaga pendamping UMKM juga memiliki peran penting dalam mendorong lahirnya sistem insentif ini. Mereka bisa memberikan pelatihan manajemen SDM sederhana, menyusun modul percontohan skema insentif, hingga memberikan penghargaan kepada UMKM yang menerapkan praktik kerja adil.Â