Mohon tunggu...
Leony Agustina Mustikasari
Leony Agustina Mustikasari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga

Hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bagian Hati yang Belum Usai

9 Desember 2022   16:20 Diperbarui: 10 Desember 2022   04:12 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

       "Dulu dan sekarang aku hanya tahu kamu adalah sebatas teman. Ungkapanmu tadi, lebih baik kita namakan rasa sayang terhadap teman. Sebab aku tak mau, dengan ungkapan hatimu yang tulus serta perasaanku yang lagi amburadul ini menjadi perasaan yang bisa aku jadikan pelarian dan aku tak bisa. Biarlah keadaan tetap seperti semula, dan terimakasih atas ungkapan hatimu padaku, kamu adalah teman tersayangku, Tulip menatap mata Kenjuna dengan penerimaan rasa sayang hanya sebatas teman."

       "Sudah aku prediksi kamu akan menjawab itu. Namun tak papa, yang penting aku sudah mengutarakan hatiku yang sebenarnya bahwa kamu adalah satu-satunya orang yang selalu ada dan akan tetap ada dihatiku sampai kapanpun. Dengan kamu tahu tentang hatiku. Maka ketahuilah usahaku dan langkahku akan selalu condong padamu, walau kamu tak bisa aku miliki, Kenjuna mengakhiri pernyataan hatinya pada Tulip dengan kata mustajab agar bisa masuk ke relung hati Tulip, dan bahwa Tulip adalah kuncian hatinya sekarang dan selamanya."

       Kenjunapun mengemudikan mobilnya yang masih dipinggir jalan serta mesin yang masih nyala, ke arah Rumah Tulip. "Kenjuna. Makasih. Maaf, Tulip menatap Kenjuna yang sedang menyetir mobil mencoba menghargai perasaan Kenjuna padanya yang tak bisa dia balas karena memang keadaan yang membuatnya terpenjara akan kejujuran hati Tulip, Bahwa sebenarnya pernyataan Kenjuna membuat Tulip merasa Jatuh cinta lagi, tapi  tak bisa Tulip ekspresikan pada Kenjuna."  

         "Kamu yang dulu dan kamu yang sekarang sama! Sama-sama aku kagumi. Tak ada yang berubah darimu, Tulip. Kamu adalah cewek misterius yang selalu membuatku terkejut, dengan sikap, pola pikir dan cara mencintaimu yang luar biasa tak bisa aku tebak, Kenjuna mencoba agar Tulip tak merasa bahwa penolakan Tulip adalah hal jahat bagi dirinya."

          "Kenjuna. Pasti pasanganmu adalah orang yang paling bahagia, karena kamu tahu cara memperlakukan Perempuan agar hatinya bisa kamu ambil, Tulip menyahuti perkataan Kenjuna yang Tulip bisa rasakan bahwa perasaan Kenjuna benar-benar tulus pada dirinya." Mobil Kenjuna dengan kecepatan standart terasa cepat karena obrolan diantara Kenjuna dan Tulip membuat momen itu terasa singkat dan harus berakhir karena sampai di rumah Tulip.

         "Apa suami tak keberatan, aku mengantarkan kamu pulang? Apa suamimu Utama tak cemburu? Kenjuna menghentikan mobilnya dengan perasaannya yang mengkhawatirkan Tulip." Tulip melempar senyuman manisnya pada Kenjuna. "Suamiku ada di luar kota tugas kantor. Kemungkinan besok dia akan datang. Terimakasih atas ketulusannya, Tulip mengucapkan perpisahan di depan rumahnya ke Kenjuna."

       "Kalo aku berangkat nanti ke Maluku. Apa bisa kita berbincang lagi? Kenjuna meminta Tulip menemuinya untuk yang terakhir sebelum dirinya berangkat ke Maluku." Tulip yang berusaha turun dan akan menutup pintu mobil berdiri sejenak dan tersenyum. "Aku tidak bisa. Ini pertemuan kita yang pertama dan terakhir kalinya, Tulippun menutup pintu mobil Kenjuna dan menunggu mobil Kenjuna pergi dari depan rumahnya. Kenjunapun membuka kaca jendela mobilnya, agar bisa melihat wajah Tulip tanpa ada rasa amarah sama sekali atas penolakan Tulip dan malah tersenyum dan melajukan mobilnya secara pelan-pelan sambil melihat wajah tulip dari kaca spion meninggalkan rumah Tulip. 

****

3 BULAN KEMUDIAN.    

        "Bro udah siap kita berangkat kita ke Maluku? Kurang 6 jam lagi kita menuju kesana, Arip teman sekedinasan Kenjuna yang mengingatkan Kenjuna agar siap berangkat untuk penempatan tugas baru disana." "Ada yang tertinggalkah? Tanya Arip pada Kenjuna yang sepertinya gugup dan berat berangkat ke Maluku." "Ada. Hatiku sepertinya tertinggal disini, Kenjuna jawab dengan muka los tanpa mikir atas kata yang di ucapkan." "Hati siapa bro? bukannya istri ada di Manado? Arip bingung dengan kelinglungan Kenjuna."

        "Sory bro kurang air kayaknya aku ini, Kenjuna meralat jawaban gamblang keluar dari hati bukan logikanya." "Santai bro. Siapa emang yang kau bicarakan itu? Kayaknya dalem banget kayak galian sumur , Arip coba bercanda dengan Kenjuna agar meretakkan suasana yang kaku diantara mereka agar terlihat akrab sambil tertawa kecil." "Tak ada Bro. Hanya sempet teringat seorang teman yang dulu sebelum aku nikah, dia temanku SMP sampai SMU. Dia cewek yang lumayan aneh, tingkahnya random, seperti tak punya harapan atau masa depan, misterius, tapi yang ada di luarnya tak sekonyol apa yang dipikirannya, kata-kata itu keluar tanpa bisa di stop oleh pikiran Kenjuna."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun