"Jangan tolak pelukan saya...Jose masih butuh saya. Jaga hubungan baik." sergah Ms. Erika, nada suaranya dilembut-lembutkan.
Mental feodal, mental merusak. Itulah penyakit kronis birokrat. Merasa diri lebih tinggi dibandingkan orang yang dilayaninya. Merasa dibutuhkan, merasa punya kekuasaan, dan merasa berhak mengatur orang lain. Mental birokrat yang sungguh buruk.
"Saya tidak percaya dengan Ms. Erika. Saya hanya ingin dipeluk Ayah Calvin." Jose berkata tegas.
Rona merah memenuhi wajah Ms. Erika. Ekspresinya dua kali lebih menakutkan..
Jose patah hati, patah hati luar biasa. Sifat asli wali kelasnya jauh lebih buruk dari yang sering ditampilkannya selama mengajar. Kini ia mengerti perasaan Silvi. Perasaan patah hati luar biasa ketika diri ini dihakimi oleh orang yang tidak mengenal kita luar-dalam.
Lebih cepat ia tinggalkan guru bermental priyayi ini lebih baik. Jose melangkah keluar dengan wajah pucat. Ayahnya, hanya sosok itu yang ia butuhkan. Rasa takut kehilangan ayah bergemuruh di dada Jose. Sepersekian menit, Jose telah sampai di ruangan direktur yayasan dan menjatuhkan diri ke pelukan Ayah Calvin.
** Â Â
Mengapa berat ungkapkan cinta
Padahal ia ada
Dalam rinai hujan
Dalam terang bulan